- 13:52:39 Tambang Ilegal di Desa Mantup, Polres Lamongan Cuma Diam
- 10:12:10 Upacara Peringatan ke-116 Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2024 Korem 084/Bhaskara Jaya dipimpin oleh Kasi Intel Kasrem.
- 17:14:23 PT Suparma Gelar Aksi Bersih-bersih Sungai Pelayaran Sidoarjo
- 21:15:31 Tambang Galian C di Desa Mantup Beroperasi Ilegal, Polres Lamongan Tutup Mata
- 14:29:48 Courtesy Call Dandenpom V/4 kepada Danrem 084/BJ, dalam rangka HUT ke-78 Polisi Militer Angkatan Darat Tahun 2024.
- 19:30:43 Jabatan Dandim 0827/Sumenep Beralih ke Letkol Inf Yoyok Wahyudi, S.I.P., M.Han.
- 15:36:15 Kepala Staf Korem (Kasrem) 084/Bhaskara Jaya, Pimpin Sertijab Kasiter dan Dandim 0826/Pamekasan.
- 08:48:59 Tradisi Perayaan Unduh-unduh di Gereja Kristen Jawi Wetan MoRe.
- 14:37:28 TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-120 Tahun 2024 Kodim 0816/Sidoarjo Secara Resmi di Buka
- 19:43:17 KASAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak kunker sehari ke Markas 512 QY.
Viral video pernikahan antara manusia dan kambing di Kabupaten Gresik. Dalam potongan video yang tersebar di media sosial, tampak seekor kambing sedang menikah dengan manusia. Video inipun mendapatkan kecaman dari berbagai pihak, bahkan ada yang menyebut sebagai pelecehan agama.
Menanggapi itu, Ketua Dewan Kesenian Jawa Timur, Taufik Hidayat atau dipanggil Taufik Monyong dengan tegas menyatakan bahwa acara kakawin yang diselenggarakan para pelaku budaya di Desa Jogodalu, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, pada Minggu 5 Juni 2022 merupakan ritual budaya dan tidak ada kaitannya dengan agama, apalagi melecehkan agama tertentu.
Taufik Hidayat menepis tudingan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gresik yang menyebutkan bahwa pelaku pernikahan antara manusia dengan kambing telah murtad. Menurut Taufik, ritual budaya jangan disangkutpautkan dengan keagamaan.
Dikatakannya, pada ritual budaya yang dilakukan Budayawan Gresik, terdapat perkawinan antara manusia dan kambing merupakan simbol, bukan perkawinan dalam arti sebenarnya. Maksudnya, digunakan domba sebagai simbol agar manusia jangan mau diadu domba, apalagi menjelang Pemilihan Umum yang kurang beberapa tahun lagi.
Pelaku perkawinan ialah Saiful Arif, yang disimbolkan sebagai Satrio Piningit. Sedangkan kambing diberi nama Sri Rahayu bin Bejo. Dalam upacara itu juga, yang diucapkan saat kakawin bukanlah akad nikah secara agama, melainkan syair yang dibacakan oleh penghulu. Sebelum perkawinan itu, ada prosesi pemukulan gong. Itu bukti bahwa perkawinan tersebut sebagai simbol ritual budaya.
Informasi selengkapnya baca : www.liramedia.co.id
- Selasa
- 14 Juni 2022
Dewan Kesenian Jatim Siap Berikan Advokasi ke Budayawan di Gresik
- Senin
- 06 Juni 2022
Klarifikasi Terkait Pernikahan Satrio Paningit dengan Seekor Domba di Gresik
- Senin : 20 Mei 2024
Tambang Ilegal di Desa Mantup, Polres Lamongan Cuma Diam
Tambang Ilegal di Desa Mantup, Polres Lamongan Cuma Diam
-
- Kamis : 16 Mei 2024
Tambang Galian C di Desa Mantup Beroperasi Ilegal, Polres Lamongan Tutup Mata
- Selasa : 03 Oktober 2023
Fakultas Ekonomika Bisnis Unesa Menggelar Seminar Statistik
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar Seminar Statistik dengan fokus pada "Penguatan dan Pengenalan Statistik Sektoral dalam Kebijakan Ekonomi"
-
- Minggu : 30 Juli 2023
Kisah Perjuangan Penari Dalam Pentas Teater "Kelambu Aksa" yang Digelar Teater Geo
-
- Selasa : 27 Juni 2023
Pangdam Mayjen Farid Makruf Pimpin Sertijab Pejabat Kodam V Brawijaya
-
- Selasa : 29 November 2022
Babinsa Koramil 0817/13 Ujungpangkah Dampingi Petugas Kesehatan Melaksanakan Fogging