- 17:11:33 Umat GKJW di Mojosarirejo Pemuda berbagi kasih Takjil dalam aksi paskah
- 20:31:25 PT. Pegadaian Implementasikan Prinsip Ekonomi Syariah Keberlanjutan
- 19:07:28 Kasrem 084/Bhaskara Jaya membacakan Amanat Kepala Staf Angkatan Darat pada Upacara Bendera 17-an.
- 16:35:00 Kepala Staf Korem 084/Bhaskara Jaya Pimpin Apel Gelar Pasukan dalam Rangka Antisipasi Perkembangan Situasi pada Pemilu 2024
- 15:10:04 Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak sebagai Gubernur dan wakil Gubernur Jawa Timur berpamitan terakhir Tugas di Jawa Timur.
- 21:26:49 Ibadah Syukur Renovasi Gedung Gereja & HUT ke-10 GKJW Jemaat Mojosarirejo.
- 18:51:34 Bulan Bhakti TNI-Polri TA. 2024 digelar Serentak di Wilayah Korem 084/Bhaskara Jaya.
- 20:29:51 Dandim 0830/Surabaya Utara Ikuti Apel Gelar Pengamanan Pemilu Tahun 2024
- 17:04:42 TMMD Ke-119 akan digelar di Gresik dan Pamekasan.
- 15:13:19 Kampanye Akbar Ganjar Mahfud di Sidoarjo
Krisna Mulyanto (kedua dari kiri)
Liramedia.co.id, Lumajang - Penyerapan beras dan gabah kering giling (gkg) di Perum Bulog regional Probolinggo pada tahun 2019 belum maksimal. Tercatat, selama tahun 2019 hanya bisa menyerap dari petani 46% dari target.
Krisna Murtiyanto, Pimpinan Bulog sub Divre Probolinggo menyatakan, selama tahun 2019, Bulog sub Divre Probolinggo yang mencakup Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, dan Kabupaten Lumajang, menargetkan penyerapan GKG sebesar 28.000 ton, dan terealisasi hanya 46% dari target atau 13.500 ton.
Penyerapan GKG khusus Kabupaten Lumajang hanya 2.700 ton. Menurut pengakuan Krisna, minimnya penyerapan GKG oleh Perum Bulog sub Divre Probolinggo karena saat panen tiba, harga beli lebih tinggi dari pada harga yang ditentukan Bulog.
"Saat panen raya di bulan April, Mei, dan Juni, petani lebih banyak menjual ke Bulog. Di luar panen di bulan itu, di jual ke pasar," ujar Krisna.
Di Lumajang, Bulog punya 3 gudang dengan kapasitas 69 ribu ton dan hanya terisi 6%. Krisna menegaskan, Bulog siap membeli produksi padi jika petani mau menjual ke Bulog.
Dalam pembelian, Bulog mengacu pada harga yang ditentukan Pemerintah melalui Inpres 5 tahun 2015.
Dalam Inpres tersebut, harga gabah kering simpan (GKS) sebesar Rp 3.700/kg, lalu GKG sebesar Rp 4.600/kg, dan beras sebesar Rp 7.300/kg. Pada tahun 2019, ada penambahan kenaikan 10% dari harga yang ditentukan Inpres, untuk beras Rp 8.030/kg, GKG Rp 5.115/kg, dan gabah kering panen sebesar Rp 4.070/kg. (*)
- Selasa
- 23 Oktober 2018
Petani Mojokerto Gugat Perum Bulog Rp 1 Miliar
- Kamis
- 04 Oktober 2018
Pencabutan Daftar Penerima Manfaat DPM Dinilai Sepihak dan Tidak Tepat Sasaran
- Kamis
- 19 April 2018
Menteri Perdagangan Pastikan Harga Pangan di Jawa Timur Stabil
- Senin
- 13 November 2017
Dugaan Penyelewengan Bantuan Raskin di Desa Klampis Barat
- Sabtu : 16 Maret 2024
Umat GKJW di Mojosarirejo Pemuda berbagi kasih Takjil dalam aksi paskah
-
- Selasa : 27 Februari 2024
PT. Pegadaian Implementasikan Prinsip Ekonomi Syariah Keberlanjutan
-
- Senin : 19 Februari 2024
Kasrem 084/Bhaskara Jaya membacakan Amanat Kepala Staf Angkatan Darat pada Upacara Bendera 17-an.
- Selasa : 03 Oktober 2023
Fakultas Ekonomika Bisnis Unesa Menggelar Seminar Statistik
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar Seminar Statistik dengan fokus pada "Penguatan dan Pengenalan Statistik Sektoral dalam Kebijakan Ekonomi"
-
- Minggu : 30 Juli 2023
Kisah Perjuangan Penari Dalam Pentas Teater "Kelambu Aksa" yang Digelar Teater Geo
-
- Selasa : 27 Juni 2023
Pangdam Mayjen Farid Makruf Pimpin Sertijab Pejabat Kodam V Brawijaya
-
- Selasa : 29 November 2022
Babinsa Koramil 0817/13 Ujungpangkah Dampingi Petugas Kesehatan Melaksanakan Fogging