- 11:15:15 Komjen Listyo Sigit Silaturahmi ke Mantan Kapolri Minta Doa Restu
- 09:20:04 Nasabah Ancam Gugat Pailit dan Lapor Pidana Kresna Life
- 02:28:30 Penampakan Awan Panas Guguran Gunung Semeru Keluar Sejauh 4,5 KM
- 20:18:26 Jambret Handphone di Kecamatan Krian Nyaris Dihajar Massa
- 17:09:49 Berangkat Mancing, Remaja Ngoro Tewas Tenggelam Di Sungai Sadar
- 15:36:14 Pemuda Sooko Tewas Gantung Diri
- 15:17:06 Warga Desa Lebaniwaras Menyoal Sejumlah Proyek dan Penunjukkan Jabatan Perangkat Desa
- 13:44:43 Eks Bendahara BNNP Ditahan Polisi
- 21:31:01 Ungkapan Pj Bupati Sidoarjo Usai Divaksin Covid-19
- 20:32:53 Satreskrim Polresta Sidoarjo Amankan Dua Pelaku Tindak Pidana Pencurian

Jack Ma
Liramedia.co.id, BEIJING – Pendiri Alibaba, Jack Ma harus menerima kenyataan perusahaannya merugi hingga ratusan triliun. Perusahaan yang merugi itu merupakan unit bisnis hiburan milik Jack Ma, Alibaba Picture Group yang berfokus pada hiburan dan film yang menjadi sayap Alibaba Group.
Dalam laporannya, kerugian paruh pertama sebesar 162,1 juta yuan atau setara dengan Rp350 triliun (kurs Rp14.187/dolar) dalam enam bulan hingga September.
Dilansir dari Forbes di Jakarta, Jumat (20/11/2020) angka tersebut sejatinya masih lebih baik dibandingkan dengan kerugian paruh pertama 390,4 juta yuan selama periode yang sama tahun lalu. Pendapatan mereka turun 38% menjadi 926,7 juta yuan.
"Perkembangan pandemi COVID-19 dan lingkungan makro yang selalu berubah telah membawa berbagai tantangan bagi keseluruhan operasi grup," ujar perusahaan.
Kerugian baru Alibaba Pictures mengikuti empat tahun sepanjang laporan tinta merah mereka. Sebagaimana diketahui, mereka telah kehilangan 1,15 miliar yuan untuk 12 bulan yang berakhir Maret 2020, 253,6 juta yuan pada tahun yang berakhir pada 31 Maret 2019, 1,8 miliar yuan untuk 15 bulan yang berakhir pada 31 Maret 2018, dan 958,6 juta yuan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016.
Pada tahun 2015, mereka menghasilkan 466 juta yuan tetapi kehilangan 415 juta yuan pada tahun 2014. Secara keseluruhan, total kerugian mereka telah lebih dari setara dengan USD580 juta atau Rp8,2 triliun selama periode tersebut.
Alibaba Group, yang pendiri utamanya adalah miliarder Jack Ma, membuat dorongan besar ke industri hiburan pada tahun 2014 tepat sebelum IPO rekor dunia di Bursa Efek New York.
Alibaba Group membeli 60% saham di ChinaVision Media Group yang merupakan produser konten program dan media yang terdaftar di Hong Kong, seharga USD805 juta dengan harga 0,50 dolar Hong Kong per saham pada Juni 2014.
Sahamnya meningkat tiga kali lipat sehubungan dengan pengumuman tersebut, dan ChinaVision berubah namanya menjadi Alibaba Pictures. Saham mereka juga telah mencapai puncaknya pada 4,9 dolar Hong Kong pada tahun 2015 dan ditutup pada 1,02 dolar Hong Kong pada hari Kamis. Namun, perusahaan telah kehilangan seperlima nilainya dalam satu tahun terakhir.
Alibaba Group yang merupakan pemimpin e-commerce yang kuat di China serta bisnisnya mencakup keuangan, logistik, dan supermarket ini memiliki setengah dari Alibaba Pictures. (viv)
- Sabtu
- 09 Januari 2021
Misteri Hilangnya Jack Ma Terjawab Sudah
- Selasa
- 05 Januari 2021
Muncul Prediksi Jack Ma Hilang Karena Dibunuh
- Senin
- 04 Januari 2021
Dikenal Tangan Besi, Xi Jinping Tak Segan Sikat Konglomerat yang Menentangnya
- Rabu
- 14 Oktober 2020
Juragan Air Galon Jadi Orang Terkaya China
- Minggu : 17 Januari 2021
Komjen Listyo Sigit Silaturahmi ke Mantan Kapolri Minta Doa Restu
-
- Minggu : 17 Januari 2021
Penampakan Awan Panas Guguran Gunung Semeru Keluar Sejauh 4,5 KM
-
- Sabtu : 16 Januari 2021
Jambret Handphone di Kecamatan Krian Nyaris Dihajar Massa
-
- Sabtu : 16 Januari 2021
Berangkat Mancing, Remaja Ngoro Tewas Tenggelam Di Sungai Sadar
- Senin : 11 Januari 2021
Asyik, Siswa Sekolah Bakal Dapat BLT Rp 2,4 Juta
Siswa dan siswi sekolah, mulai dari pendidikan Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dapat bantuan langsung tunai (BLT).
-
- Rabu : 06 Januari 2021
Daihatsu Berikan Pelatihan Online Guru SMK se-Jawa Timur
-
- Selasa : 05 Januari 2021
Lowongan 1 Juta Guru PPPK, Simak Cara Daftarnya
-
- Kamis : 31 Desember 2020
Pemerintah Putuskan Guru Honorer Tidak Bisa Jadi PNS