- 16:32:39 Kapolres Gresik Hadiri Pelaksanaan Vaksinasi Covid 19 Pedagang Pasar Driyorejo
- 15:10:09 Menunjang Tugas Dan Sinergitas, Danrem 084/Bhaskara jaya Sambangi Walikota Surabaya.
- 14:45:13 Tiga Karyawan PT True Indonesia Terpapar Positif Covid 19.
- 14:06:58 Warga Dsn Petukangan Apresiasi Kepedulian Sertu (K)Izza.
- 13:21:29 Apes !!! Curi Motor Disebelah Anggota Sedang Ngopi .
- 12:35:30 Bersama Walikota Mojokerto, Kapolresta Mojokerto Tinjau Posko PPKM Berbasis Mikro
- 12:18:04 10 Satker Canangkan Integritas WBK dan WBBM, Wakapolda: Saya Bangga dan Beri Apresiasi Kepada Kasatker dan Anggota Jajaran Polda Jatim
- 11:01:09 Srikandi Satlantas Polres Gresik Giat Baksos Bagikan Paket Sembako Kepada Warga Terdampak Covid-19
- 09:30:23 Peringati Dekranasda, Walikota Mojokerto Launching Market Place Bhineka.Com
- 20:26:11 Gerakan Santri Bermasker, Kapolresta Mojokerto Kunjungi Ponpes Sosialisasikan Prokes

Nadiawan Zovival Hizbullah
Liramedia.co.id - Pandemi covid-19 menjadi peluang bagi Nadiawan Zovival Hizbullah untuk meraup hasil dari pertanian. Pemuda 25 tahun asal Desa Bandorasa Kulon, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat, ini memilih untuk menjadi petani ketimbang bekerja di perusahaan.
Kini pria yang akrab disapa Zovi ini menanam ribuan pohon jahe merah di lahan samping rumahnya. Sudah enam bulan lebih Zovi menanam jahe merah.
Bergelut di dunia pertanian bukan hal baru bagi Zovi. Sejak tahun 2018 lalu sepulang bekerja di Jepang, Zovi mulai bertani dengan menanam palawija di lahan seluas 2.850 meter persegi.
"Sudah 6 bulan berjalan menanam jahe merah, sebelumnya menanam palawija seperti jagung dan cabai di lahan yang sama seluas 200 bata atau 2.850 meter persegi," kata Zovi dilansir dari detikcom, Sabtu (23/1/2021).
Meningkatnya permintaan jahe merah di masa pandemi COVID-19 ini juga jadi alasan Zovi kemudian beralih menanam jahe merah dari yang sebelumnya menanam palawija. Meski belum mendapatkan hasil panen dari jahe merah yang ditanamnya, namun Zovi sudah mengetahui akan kemana jahe merah miliknya akan dijual.
Kata dia, hasil panen jahe merah sudah dipesan oleh sebuah perusahaan.
"Jadi selain karena minat bertani, ada juga permintaan dari perusahaan. Dengan adanya permintaan jahe ini makanya saya serius, jadi nanti ketika dipanen sudah ada yang nampung hasil panennya," ungkap Zovi.
Menurutnya, jahe yang dipesan oleh perusahaan harus merupakan jahe merah organik. Jahe merah organik sendiri ialah jahe merah yang ditanam dilarang menggunakan bahan-bahan kimia. Dalam waktu 4 hingga 5 bulan ke depan Zovi baru bisa memanen jahe merahnya.
Dari 2.500 pohon yang ditanam, diperkirakan akan mendapat 7,5 ton jahe merah organik. Hasil panen itu tentunya sudah ditunggu oleh perusahaan yang memesan.
Menurut Zovi, satu kilogram jahe merah organik dihargai Rp 30 ribu per kilogramnya oleh perusahaan. Ia pun akan mendapat keuntungan hingga Rp 225 juta di panen pertamanya nanti.
"Sekarang 2.500 pohon estimasi panen 7,5 ton. Kita akan tambah terus tanaman jahe sehingga nanti tiap bulan bisa panen terus. Kalau Keuntungan itu sekilo Rp 30 ribu karena untuk perusahaan. Jadi ya sekitar Rp 225 juta," lanjutnya.
Zovi bercerita menggeluti dunia pertanian sebenarnya bukanlah cita-citanya saat kecil. Ia justru memiliki keinginan untuk menjadi seorang pilot.
"Cita-cita saat kecil itu sebenarnya ingin jadi pilot tapi seiring berjalannya waktu saya cuma ingin menjalani yang disukai jadi sejalan dengan hobi. Jadi memang saya tidak hobi kerja kantoran dan sukanya kaya gini," Zovi juga menjual tunas jahe merah kepada masyarakat.
Hal itu dilakukan karena banyaknya minat masyarakat untuk ikut menanam jahe merah organik. Bahkan Zovi saat ini juga membina kelompok tani jahe merah.
"Jadi memang sekarang banyak temen-temen dan masyarakat yang ikut menanam jahe merah. Sekarang ada kelompok taninya yang tidak terpatok di Bandorasa Kulon aja. Saya juga jualin tunas bibitnya untuk yang mau tanam jahe merah," kata Zovi.
Zovi bertekad untuk terus mengembangkan untuk menanam jahe merah organik. Zovi percaya jika dirinya akan berhasil menjadi petani jahe merah yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
"Man jadda wajada, siapa yang bersungguh sungguh pasti akan berhasil. Saya bertekad bisa bermanfaat untuk banyak orang di sekitar saya dengan menjadi petani jahe ini," pungkasnya. (dtc)
- Selasa
- 12 Januari 2021
Presiden RI: Lakukan Pembangunan Pertanian dengan Skala yang Lebih Luas
- Selasa
- 12 Januari 2021
Petani Ini Untung Bersih Rp 2 Juta Per Hari dari Jualan Sayur
- Minggu
- 27 Desember 2020
Petani Sidoarjo Tak Kenal Hari Libur Demi Menjaga Ketahanan Pangan
- Jumat
- 04 Desember 2020
Perkembangan Nilai Tukar Petani Jawa Timur
- Jumat : 05 Maret 2021
Kapolres Gresik Hadiri Pelaksanaan Vaksinasi Covid 19 Pedagang Pasar Driyorejo
-
- Jumat : 05 Maret 2021
Menunjang Tugas Dan Sinergitas, Danrem 084/Bhaskara jaya Sambangi Walikota Surabaya.
-
- Jumat : 05 Maret 2021
Tiga Karyawan PT True Indonesia Terpapar Positif Covid 19.
-
- Jumat : 05 Maret 2021
Warga Dsn Petukangan Apresiasi Kepedulian Sertu (K)Izza.
- Selasa : 09 Februari 2021
Karena Sebab Ini, Oknum Pengacara Terancam Dipidanakan Kepala SMPN 1 Babat
Seorang oknum pengacara berinisial SE di Kecamatan Tuban, Kabupaten Lamongan, terancam dipidakan oleh Kepala SMPN 1 Babat
-
- Senin : 08 Februari 2021
Sempat Menuding SMPN 1 Babat Menahan Ijazah Siswanya, Oknum Pengacara Ini Minta Maaf
-
- Jumat : 05 Februari 2021
APVOKASI Jawa Timur dan Unesa Sinergi Siapkan Productivity Center dan Aplikasi Riset
-
- Selasa : 02 Februari 2021
Ketika KH Ahmad Dahlan Melelang Semua Perabotan Rumahnya