- 06:59:58 CIPTAKAN MINGGU DAMAI, SATGAS YONIF 512 IBADAH BERSAMA DI PERBATASAN PAPUA.
- 06:54:45 SATGAS YONIF 512 BAGIKAN AL-KITAB DI GEREJA PERBATASAN PAPUA PADA MINGGU DAMAI.
- 06:50:37 SATGAS YONIF 512 MANFAATKAN MOMENT BULAN SUCI RAMADHAN DENGAN MENGUNJUNGI TOKOH AGAMA
- 06:44:00 SATGAS YONIF 512 JALIN KEAKRABAN DENGAN KUNJUNGI ANAK-ANAK DI PERBATASAN PAPUA.
- 04:54:10 Belasan Pemuda di Gresik Terciduk Polisi Saat Hendak Menggeber Motornya
- 04:38:23 Komunitas FB Gresik Damai bagikan takjil di Bulan Puasa
- 07:57:43 SATGAS YONIF 512 AJARKAN CARA BERHITUNG SEJAK DINI DI PERBATASAN PAPUA
- 07:52:25 SATGAS YONIF 512 CEGAH PEREDARAN MIRAS DI PERBATASAN PAPUA.
- 07:47:14 SATGAS YONIF 512 BANTU CERDASKAN ANAK BANGSA DI UJUNG TIMUR INDONESIA
- 07:40:53 TNI BERSAMA MASYARAKAT PERBATASAN VAKSINASI COVID-19

Kolam lokasi tenggelamnya bocah 9 tahun di Desa Karangdieng
Liramedia.co.id - Hanya gara-gara tidak bisa berenang saat bermain bersama empat temannya di kolam tempat resapan tempat pembuangan akhir (TPA) edukasi di Desa Karangdieng, seorang bocah usia 9 tahun ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa. Bocah tersebut ditemukan mengapung di atas permukaan air.
Korban yakni inisial MA (9 tahun), warga Dusun Jaringansari, Desa Karangdieng, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto. Saat itu juga jasad tubuh korban berhasil dievakuasi warga dan disemayamkan di rumah duka, Minggu (24/1/2021) siang.
Dari pantauan dilokasi, ada beberapa kolam dengan ukuran luas 50 m2 berisikan air tanpa adanya pengamanan pagar pembatas.
Arif, saksi mata dilokasi mengatakan, jika korban bersama empat temannya diketahui sedang bermain di seputaran lokasi kejadian. Mereka bermain dan menceburkan tubuhnya berenang di dalam lokasi kolam.
Tiba-tiba sesaat kemudian teman korban berteriak minta tolong.
"Terdengar suara minta tolong, warga yang mendengar langsung saat itu juga mendatangi lokasi kejadian dan berusaha menolong tubuh korban. Korban biasanya memang sering main di lokasi ini bersama teman-temannya. Ketika sudah dikasih tahu dan dilarang bermain ditempat itu, mereka tetap saja memandel bermain disitu," ungkap saksi, Arif.
Sekedar diketahui bahwa kedalaman dari kolam tersebut sekitar 2 meter. Adanya air yang ada di kolam karena turunya air hujan.
Kapolsek Kutorejo, AKP. Hery Setiawan dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya kejadian di lokasi TPA edukasi Karangdieng yang hingga merenggut nyawa korban.
"Dari keterangan beberapa saksi, diduga karena korban tak bisa berenang, akhirnya tubuhnya tenggelam hingga tewas. Korban sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat, namun nyawanya tak bisa tertolong," pungkas Hery.
Sekedar diketahui bahwa lokasi TPA edukasi Karangdieng belum beroperasi dan kolam tersebut merupakan lokasi yang digunakan untuk resapan dari pembuangan sampah.
Selain itu, TPA edukasi Karangdieng tersebut baru diresmikan oleh Bupati Mojokerto, H. Pungkasiadi pada Senin (7/12/2020) lalu. (Joe)
- Kamis
- 28 Januari 2021
Rumah Direktur Utama Media Jurnalmojo Dibobol Maling
- Minggu
- 24 Januari 2021
Penolakan Bangunan TPA Oleh Warga Karangdieng Ditanggapi Sekda Kabupaten Mojokerto
- Minggu
- 24 Januari 2021
Keberadaan TPA Sampah Karangdieng Ditolak Warga
- Senin : 19 April 2021
CIPTAKAN MINGGU DAMAI, SATGAS YONIF 512 IBADAH BERSAMA DI PERBATASAN PAPUA.
-
- Senin : 19 April 2021
SATGAS YONIF 512 BAGIKAN AL-KITAB DI GEREJA PERBATASAN PAPUA PADA MINGGU DAMAI.
-
- Senin : 19 April 2021
SATGAS YONIF 512 MANFAATKAN MOMENT BULAN SUCI RAMADHAN DENGAN MENGUNJUNGI TOKOH AGAMA
-
- Senin : 19 April 2021
SATGAS YONIF 512 JALIN KEAKRABAN DENGAN KUNJUNGI ANAK-ANAK DI PERBATASAN PAPUA.
- Selasa : 09 Februari 2021
Karena Sebab Ini, Oknum Pengacara Terancam Dipidanakan Kepala SMPN 1 Babat
Seorang oknum pengacara berinisial SE di Kecamatan Tuban, Kabupaten Lamongan, terancam dipidakan oleh Kepala SMPN 1 Babat
-
- Senin : 08 Februari 2021
Sempat Menuding SMPN 1 Babat Menahan Ijazah Siswanya, Oknum Pengacara Ini Minta Maaf
-
- Jumat : 05 Februari 2021
APVOKASI Jawa Timur dan Unesa Sinergi Siapkan Productivity Center dan Aplikasi Riset
-
- Selasa : 02 Februari 2021
Ketika KH Ahmad Dahlan Melelang Semua Perabotan Rumahnya