- 20:03:38 Danrem 084/BJ Memimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan VVIP Dalam Rangka Kunjungan Presiden RI
- 19:50:53 Korem 084/Bhaskara Jaya Gelar Tradisi dan Pisah Sambut Danrem
- 08:37:00 Perangkat Desa Benangkah Mangkir 2 Kali di Sidang Gugatan Tanah
- 09:53:51 Apel Gelar Pasukan Pengamanan VVIP, Menjelang Kedatangan RI 3 dan RI 4 di Surabaya
- 17:11:12 Korem 084/Bhaskara Jaya Menggelar Komunikasi Sosial dengan Komponen Masyarakat di Wilayahnya.
- 05:12:16 Dandim 0830/Surabaya Utara Hadiri Rangkaian Kegiatan Upacara Peringatan HUT TNI ke-78
- 09:59:25 Fakultas Ekonomika Bisnis Unesa Menggelar Seminar Statistik
- 03:53:33 Tim Monitoring dan Evaluasi serta Sosialisasi Diklat Bela Negara Sambangi Korem 084/BJ
- 16:38:08 Universitas Wijaya Putra Menggelar PKM di Desa Nambak untuk Edukasi Menangkal Dampak Seks Bebas
- 19:38:30 Rayakan tumpeng kuning simbol kemakmuran mojopahit bangkit ( ulang tahun ke 21 tahun wisata desa Dlanggu Mojokerto )
Viral video pernikahan antara manusia dan kambing di Kabupaten Gresik. Dalam potongan video yang tersebar di media sosial, tampak seekor kambing sedang menikah dengan manusia. Video inipun mendapatkan kecaman dari berbagai pihak, bahkan ada yang menyebut sebagai pelecehan agama.
Menanggapi itu, Ketua Dewan Kesenian Jawa Timur, Taufik Hidayat atau dipanggil Taufik Monyong dengan tegas menyatakan bahwa acara kakawin yang diselenggarakan para pelaku budaya di Desa Jogodalu, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, pada Minggu 5 Juni 2022 merupakan ritual budaya dan tidak ada kaitannya dengan agama, apalagi melecehkan agama tertentu.
Taufik Hidayat menepis tudingan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gresik yang menyebutkan bahwa pelaku pernikahan antara manusia dengan kambing telah murtad. Menurut Taufik, ritual budaya jangan disangkutpautkan dengan keagamaan.
Dikatakannya, pada ritual budaya yang dilakukan Budayawan Gresik, terdapat perkawinan antara manusia dan kambing merupakan simbol, bukan perkawinan dalam arti sebenarnya. Maksudnya, digunakan domba sebagai simbol agar manusia jangan mau diadu domba, apalagi menjelang Pemilihan Umum yang kurang beberapa tahun lagi.
Pelaku perkawinan ialah Saiful Arif, yang disimbolkan sebagai Satrio Piningit. Sedangkan kambing diberi nama Sri Rahayu bin Bejo. Dalam upacara itu juga, yang diucapkan saat kakawin bukanlah akad nikah secara agama, melainkan syair yang dibacakan oleh penghulu. Sebelum perkawinan itu, ada prosesi pemukulan gong. Itu bukti bahwa perkawinan tersebut sebagai simbol ritual budaya.
Informasi selengkapnya baca : www.liramedia.co.id
- Selasa
- 14 Juni 2022
Dewan Kesenian Jatim Siap Berikan Advokasi ke Budayawan di Gresik
- Senin
- 06 Juni 2022
Klarifikasi Terkait Pernikahan Satrio Paningit dengan Seekor Domba di Gresik
- Kamis : 09 November 2023
Danrem 084/BJ Memimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan VVIP Dalam Rangka Kunjungan Presiden RI
-
- Kamis : 09 November 2023
Korem 084/Bhaskara Jaya Gelar Tradisi dan Pisah Sambut Danrem
-
- Rabu : 25 Oktober 2023
Apel Gelar Pasukan Pengamanan VVIP, Menjelang Kedatangan RI 3 dan RI 4 di Surabaya
-
- Kamis : 12 Oktober 2023
Korem 084/Bhaskara Jaya Menggelar Komunikasi Sosial dengan Komponen Masyarakat di Wilayahnya.
- Selasa : 03 Oktober 2023
Fakultas Ekonomika Bisnis Unesa Menggelar Seminar Statistik
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar Seminar Statistik dengan fokus pada "Penguatan dan Pengenalan Statistik Sektoral dalam Kebijakan Ekonomi"
-
- Minggu : 30 Juli 2023
Kisah Perjuangan Penari Dalam Pentas Teater "Kelambu Aksa" yang Digelar Teater Geo
-
- Selasa : 27 Juni 2023
Pangdam Mayjen Farid Makruf Pimpin Sertijab Pejabat Kodam V Brawijaya
-
- Selasa : 29 November 2022
Babinsa Koramil 0817/13 Ujungpangkah Dampingi Petugas Kesehatan Melaksanakan Fogging