- 09:13:33 Dandim 0815/Mojokerto Berikan Reward Ke Prajurit Berprestasi
- 05:56:33 Bagi 20 Ribu Masker, Polresta Mojokerto Gelorakan Gerakan Santri Bermasker
- 22:20:29 Bupati Sidoarjo Terpilih Memohon Restu Guru Sebelum Dilantik
- 19:23:22 Presiden Jokowi Lantik Tiga Pasang Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Masa Jabatan 2021-2024.
- 19:05:38 Pangdam V/Brawijaya bersama Forpimda Jatim berikan Bansos kepada korban tanah longsor di Ponpes Annidhomiyah Pamekasan
- 18:55:34 Puluhan Ahli Waris Korban Meninggal Terpapar Covid-19 Kota Mojokerto Batal Terima Santunan
- 13:14:00 Mental Anggota Makorem 084/BJ Harus Kuat.
- 21:04:54 KASDAM V/BRAWIJAYA HADIR DALAM PENGECEKAN POSKO PPKM MIKRO DI WILAYAH KAB. SAMPANG
- 20:52:55 Pasang Patok, Kodim 0815/Mojokerto Amankan Asset Tanah Milik TNI AD
- 18:40:41 Gegara Masuk Tambak Laki-Laki Ini Dibui Polisi, Iptu Bima Sakti pun Angkat Bicara

KH Ahmad Dahlan
Liramedia.co.id - Ada cerita menarik dari KH Ahmad Dahlan, Pendiri Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Suatu siang di tahun 1921 Kyai Ahmad Dahlan memukul kentongan mengundang penduduk Kauman, Yogyakarta, ke rumahnya.
Penduduk Kauman berduyun-duyun ke rumahnya. Setelah banyak orang berkumpul di rumahnya, KH Ahmad Dahlan berpidato yang isinya menyatakan bahwa kas Muhammadiyah kosong. Sementara guru-guru Muhammadiyah belum digaji.
Muhammadiyah memerlukan uang kira-kira 500 gulden untuk menggaji guru, karyawan dan membiayai sekolah MD. Karena itu KH Ahmad Dahlan menyatakan melelang seluruh barang-barang yang ada di rumahnya.
Pakaian, almari, meja kursi, tempat tidur, jam dinding, jam berdiri, lampu, dan lain-lain. Ringkasnya KH Ahmad Dahlan melelang semua barang-barang miliknya itu dan uang hasil lelang itu seluruhnya akan dipakai untuk membiayai sekolah Muhammadiyah, khususnya untuk menggaji guru dan karyawan. Para penduduk Kauman itu terbengong setelah mendengar penjelasan KHA Dahlan.
Murid-murid KH Ahmad Dahlan yang ikut pada pengajian Thaharatul Qulub terharu melihat semangat pengorbanan KH Ahmad Dahlan dan mereka saling berpandangan satu sama lain, berbisik-bisik satu sama lain.
Singkat cerita, penduduk Kauman khususnya para juragan yang menjadi anggota kelompok pengajian Tharatul Qulub, kemudian berebut membeli barang-barang KH Ahmad Dahlan. Ada yang membeli jasnya, ada yang membeli sarungnya, ada yang membeli jamnya, almari, meja kursi dan sebagainya.
Dalam waktu singkat semua barang milik KH Ahmad Dahlan habis terlelang dan terkumpul uang lebih dari 4.000 gulden
Anehnya, setelah selesai lelangan itu tidak ada seorang pun yang membawa barang-barang KH Ahmad Dahlan. Mereka lalu sama pamit mau pulang. Tentu saja KH Ahmad Dahlan heran, mengapa mereka tidak mau membawa barang-barang yang sudah dilelang.
KH Ahmad Dahlan berseru, ”Saudara-saudara, silahkan barang-barang yang sudah sampeyan lelang itu saudara bawa pulang. Atau nanti saya antar?”
Jawab mereka, “Tidak usah Kyai. Barang-barang itu biar disini saja, kami kembalikan pada Kyai".
"Lalu uang yang terkumpul ini bagaimana?“ tanya KH Ahmad Dahlan.
“Ya untuk Muhammadiyah. Kan Kiai tadi mengatakan Muhammadiyah perlu dana untuk menggaji guru, karyawan dan membiayai sekolahnya?” kata salah seorang dari mereka.
“Ya, tapi kebutuhan Muhammadiyah hanya sekitar 500 gulden. Ini dana yang terkumpul lebih dari 4000 gulden. Lalu sisanya bagaimana?” tanya KH Ahmad Dahlan.
Jawab orang itu, “Ya biar dimasukkan saja ke kas Muhammadiyah.”
Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 1921. (*)
Penulis: Sukriyanto AR dan dimuat Suara Muhammadiyah, No. 13/98/1-15 Juni 2013.
- Rabu
- 18 November 2020
Pentingnya Peran Masyarakat Desa Sebagai Upaya Pembangunan Desa
- Jumat : 26 Februari 2021
Bagi 20 Ribu Masker, Polresta Mojokerto Gelorakan Gerakan Santri Bermasker
-
- Kamis : 25 Februari 2021
Bupati Sidoarjo Terpilih Memohon Restu Guru Sebelum Dilantik
-
- Kamis : 25 Februari 2021
Puluhan Ahli Waris Korban Meninggal Terpapar Covid-19 Kota Mojokerto Batal Terima Santunan
- Selasa : 09 Februari 2021
Karena Sebab Ini, Oknum Pengacara Terancam Dipidanakan Kepala SMPN 1 Babat
Seorang oknum pengacara berinisial SE di Kecamatan Tuban, Kabupaten Lamongan, terancam dipidakan oleh Kepala SMPN 1 Babat
-
- Senin : 08 Februari 2021
Sempat Menuding SMPN 1 Babat Menahan Ijazah Siswanya, Oknum Pengacara Ini Minta Maaf
-
- Jumat : 05 Februari 2021
APVOKASI Jawa Timur dan Unesa Sinergi Siapkan Productivity Center dan Aplikasi Riset
-
- Selasa : 02 Februari 2021
Ketika KH Ahmad Dahlan Melelang Semua Perabotan Rumahnya