- 16:40:50 Jenderal Idham Azis Serahkan Panji Polri Tribrata ke Jenderal Listyo Sigit
- 07:44:31 Kodim Mojokerto Gelar Latorsar Guna Pelihara Kemampuan Dasar Prajurit
- 07:40:33 PPKM Kota Mojokerto Berakhir 28 Januari, Angka Covid-19 Terus Melandai
- 20:55:34 PPKM di Sidoarjo Jilid 2, Cak Hud Minta Maaf
- 18:47:52 Baru 6 Bulan Jadi Petani Jahe, Pemuda Ini Meraup Ratusan Juta
- 17:39:15 Bandar Narkoba Incar Anak-anak untuk Dijadikan Kurir Sabu
- 17:16:35 Polri Pastikan Konsep Pam Swakarsa Komjen Listyo Sigit Berbeda dengan Tahun 1998
- 16:32:56 Pelaku Pembunuh Karyawan Kafe Pacet Diringkus
- 13:49:02 Sat Narkoba Polres Mojokerto Kota Sita 55,14 Gram Sabu Dan Ringkus 21 Tersangka
- 09:39:52 Jasa Pemasangan CCTV Lengkap, dengan Biaya Murah dan Berkualitas

Aktivis, TNI, kepolisian, Pemerintahan, dan tokoh masyarakat usai acara Sarasehan “Kedaulatan Air Bersih”
Liramedia.co.id, MOJOKERTO – Maraknya galian C illegal dan limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) mengancam kesehatan lingkungan, yang berdampak terhadap menurunnya kualitas air di sungai dan air tanah.
Kondisi itu memicu keprihatinan dari sejumlah aktivis dan aparat di Mojokerto. Oleh karena itu, Laskar Majapahit Benteng Nusantara Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI (LMBN NKRI) menyelenggarakan sarasehan “Kedaulatan Air Bersih”, di Padepokan Rajasa milik Gus Amin, di Desa Klinterejo, Kecamatan Brangkal, Kabupaten Mojokerto, pada Selasa 31 Oktober 2017.
Acara yang dimulai pukul 19.00 sampai 23.00 WIB dihadiri sekitar 107 peserta, dari elemen LSM (lembaga swadaya masyarakat) seperti LIRA Mojokerjo, Edy Taufiq R dari Bakesbangpol Mojokerto, Dinas Pendapatan Mojokerto, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kapolsek Brangkal, dan wartawan.
Di acara itu, Edy Taufiq berpesan agar seluruh elemen masyarakat tetap menjaga kekompakan dan saling sinergi dengan dinas terkait di Mojokerto.
Pada kesempatan yang sama, Anggota Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) DPD Mojokerto, Arif Yulianto meminta agar penegakan hukum khususnya di wilayah Mojokerto ditegakkan seadil-adilnya.
Selama ini, dari pandangannya penegakan hukum di Mojokerto banyak kelemahan. Misalnya koordinasi antar instansi kurang optimal, dan banyak oknum yang tebang pilih. Dan lagi, beberapa kasus masih jalan di tempat.
Dia juga menyebutkan, penebangan ilegal di hutan masih marak terjadi, yang berakibat pada erosi. Ujung-ujungnya, akan menimbulkan banjir. Parahnya lagi, saat musim kemarau, sumber air mengering, seperti yang terjad pada musim kemarau tahun ini dimana beberapa daerah di Mojokerto mengelami kekeringan.
“Kami harap, galian C di Mojokerto khususnya di Kecamatan Ngoro ditertibkan, dan jangan tebang pilih. Supaya tidak terjadi kerusakan lingkungan yang lebih parah, dan timbul korban jiwa seperti yang belum lama ini terjadi,” kata Arif.
“Dalam 10 tahun ke depan, kasian anak cucu kita jika galian C itu tidak ditertibkan. Dengan penertiban itu, Mojokerto akan bisa bebas banjir, dan lingkungan kita diselamatkan,” lanjut Arif. (Arf Y)
- Sabtu
- 26 Desember 2020
107 Kontainer Limbah B3 Ditemukan, Berasal dari 4 Negara
- Rabu
- 02 Desember 2020
Cara Pemkab Sidoarjo Tangani Dampak Limbah Domestik
- Minggu
- 29 November 2020
Pemkab Jombang Cari Solusi Atasi Pencemaran Limbah Industri Tahu
- Sabtu
- 28 November 2020
Gara-gara Gugat Limbah Pabrik Tepung, 6 Mantan RT Ditahan Kejari
- Rabu : 27 Januari 2021
Jenderal Idham Azis Serahkan Panji Polri Tribrata ke Jenderal Listyo Sigit
-
- Rabu : 27 Januari 2021
Kodim Mojokerto Gelar Latorsar Guna Pelihara Kemampuan Dasar Prajurit
-
- Rabu : 27 Januari 2021
PPKM Kota Mojokerto Berakhir 28 Januari, Angka Covid-19 Terus Melandai
-
- Selasa : 26 Januari 2021
PPKM di Sidoarjo Jilid 2, Cak Hud Minta Maaf
- Selasa : 26 Januari 2021
Saung Angklung Udjo Buka Donasi Demi Eksistensi Kesenian Angklung
Saung Angklung Udjo bernasib kurang baik akibat pandemi covid-19, dan terancam tutup permanen. Hal ini dikarenakan selama masa pandemi covid-19
-
- Senin : 18 Januari 2021
Dana Proyek Ruang Belajar SD Diduga Dikorupsi
-
- Senin : 18 Januari 2021
Ponpes Salafiyah Keluarkan Maklumat, Ini Isinya