- 17:15:42 Eksis! Kodiklat Resimen XIII Yudha Putra Yon 1330 Surabaya Semangat Bagi-bagi Takjil
- 17:11:33 Umat GKJW di Mojosarirejo Pemuda berbagi kasih Takjil dalam aksi paskah
- 20:31:25 PT. Pegadaian Implementasikan Prinsip Ekonomi Syariah Keberlanjutan
- 19:07:28 Kasrem 084/Bhaskara Jaya membacakan Amanat Kepala Staf Angkatan Darat pada Upacara Bendera 17-an.
- 16:35:00 Kepala Staf Korem 084/Bhaskara Jaya Pimpin Apel Gelar Pasukan dalam Rangka Antisipasi Perkembangan Situasi pada Pemilu 2024
- 15:10:04 Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak sebagai Gubernur dan wakil Gubernur Jawa Timur berpamitan terakhir Tugas di Jawa Timur.
- 21:26:49 Ibadah Syukur Renovasi Gedung Gereja & HUT ke-10 GKJW Jemaat Mojosarirejo.
- 18:51:34 Bulan Bhakti TNI-Polri TA. 2024 digelar Serentak di Wilayah Korem 084/Bhaskara Jaya.
- 20:29:51 Dandim 0830/Surabaya Utara Ikuti Apel Gelar Pengamanan Pemilu Tahun 2024
- 17:04:42 TMMD Ke-119 akan digelar di Gresik dan Pamekasan.
Surabaya, [liramedia.co.id] - Pernah dapat info terkait Aris Wahyudianto, pemuda asal Desa Cepoko, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur. Aris bukanlah artis terkenal, bukan selegram, atau bukan politisi dan pejabat.
Dia hanya seorang petani muda, yang memanfaatkan secercah harapannya di sektor pertanian. Komoditi yang dibudidayakannya ialah komoditas rempang jenis jahe. Pekarangan yang tidak begitu luas dimanfaatkan untuk menanam jahe.
Media tanamnya juga bukan barang mahal, hanya pot dan karung bekas, yang ditaruh di samping rumahnya. Aris bukanlah pengusaha dengan modal seabrek. Aris hanya punya tetangga, sahabat, dan kerabat. Itulah modal bagi Aris untuk mengoptimalkan ikhtiarnya menggeluti sektor pertanian.
Selain membudidayakan jahe di lahannya sendiri dengan total 2.000 tanaman jahe merah, Aris mengajak tetangga, sahabat, dan kerabatnya untuk ikut serta menanam jahe melalui media pot.
Tak lupa, edukasi cara budidaya tanaman jahe dibekali ke para tetangga, sahabat, dan kerabatnya. Tidak rumit. Kata Aris, agar tanaman jahe tumbuh sehat, tanaman tersebut selalu disiram tiga hari sekali dan diberi pupuk organik, lalu disemprot daunnya dengan menggunakan campuran air kencing kambing dan air kelapa. Setelah masa panen, Aris mengumpulkan jahe-jahe yang ditanam oleh tetangga, sahabat, dan kerabatnya.
Dari sinilah senyum merekah datang karena cuan yang didapat Aris tidak sedikit, tentu dengan pembagian pendapatan kepada tetangga, sahabat, dan kerabatnya yang turut serta menanam jahe. Untuk setiap satu pohon mampu menghasilkan 3 sampai 5 kilogram jahe merah atau mampu menghasilkan 6 sampai 10 ton jahe pada sekali panen yang mencapai usia 10 bulan hingga 1 tahun.
Omzetnya mencapai ratusan juta rupiah hingga miliaran rupiah dengan harga jahe antara Rp 40.000 sampai Rp 60.000 per kg. Jangan khawatir jahe tidak terserap pasar, karena hingga kini, Aris kewalahan memenuhi permintaan dari pabrik jamu untuk diproduksi menjadi obat-obatan herbal karena selama ini banyak pabrik jamu bahan bakunya dipenuhi dari impor untuk mencukupi kapasitas terpasang produksinya. Belum lagi permintaan pasar ekspor yang begitu banyak.
Apalagi, sejak adanya pandemi covid-19 seperti sekarang ini, pemesanan jahe pun terus meningkat, bahkan hampir tidak bisa tercukupi. Di pasar ekspor, permintaan jahe datang dari negara-negara di Asia, Eropa dan Amerika, diantaranya.Singapura, Jepang, Hong Kong, Malaysia, Pakistan, Belanda, Jerman, Amerika Serikat, dan Perancis. Di sejumlah negara Eropa, jahe gajah untuk kebutuhan industri minuman seperti bir, produsen kue, dan bumbu masak membutuhkan rimpang jahe untuk bahan campuran.
Tahun 2018 lalu, dari catatan Badan Pusat Statistik, ekspor tertinggi tanaman biofarmaka di Indonesia ialah Jahe. Volume ekspor jahe sebesar 23.551,9 ton senilai 13,53 juta dollar AS. Untuk produksinya sebesar 216.587 ton.
Seperti apa spek jahe yang diterima pasar ekspor? Rimpang jahe gajah harus utuh/ tidak patah-patah, luka, busuk dan bersih. Kemudian ukuran dari rimpang tersebut rimpang utuh minimal sesuai dengan standar jenis rimpang dan kadar air berkisar antara 12- 14 % untuk rimpang kering. Negara eksportir mempunyai karakteristik yang berbeda.
Pangsa pasar di Asia diantaranya Cina mempunyai kebutuhan jahe yang cita rasa pedas, yaitu jahe merah. Di Eropa dan Amerika Serikat lebih menginginkan jenis rimpang jahe gajah karena jahe gajah cita rasanya tidak terlalu pedas. Untuk spesifikasi ekspor rimpang jahe ke negara Asia lebih mudah karena terkait dengan ukuran di bawah standar ukuran ekspor ke negara-negara Amerika atau Eropa, dapat diekspor dengan kondisi rimpang jahe yang utuh, tidak patah, bersih, dan tidak luka atau busuk. (Red).
- Senin
- 28 Maret 2022
Puding Alpukat Jadi Usaha Sangat Prospek di Bulan Ramadhan
- Senin
- 28 Maret 2022
Cara Matangkan Alpukat dan Menu Sajian dari Bahan Alpukat
- Senin
- 21 Maret 2022
Alpukat Markus Tersedia di RENG TANI Farmers Market
- Senin
- 14 Maret 2022
Supplier Alpukat hanya di RENG TANI Farmers Market
- Minggu : 31 Maret 2024
Eksis! Kodiklat Resimen XIII Yudha Putra Yon 1330 Surabaya Semangat Bagi-bagi Takjil
-
- Sabtu : 16 Maret 2024
Umat GKJW di Mojosarirejo Pemuda berbagi kasih Takjil dalam aksi paskah
-
- Selasa : 27 Februari 2024
PT. Pegadaian Implementasikan Prinsip Ekonomi Syariah Keberlanjutan
-
- Senin : 19 Februari 2024
Kasrem 084/Bhaskara Jaya membacakan Amanat Kepala Staf Angkatan Darat pada Upacara Bendera 17-an.
- Selasa : 03 Oktober 2023
Fakultas Ekonomika Bisnis Unesa Menggelar Seminar Statistik
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar Seminar Statistik dengan fokus pada "Penguatan dan Pengenalan Statistik Sektoral dalam Kebijakan Ekonomi"
-
- Minggu : 30 Juli 2023
Kisah Perjuangan Penari Dalam Pentas Teater "Kelambu Aksa" yang Digelar Teater Geo
-
- Selasa : 27 Juni 2023
Pangdam Mayjen Farid Makruf Pimpin Sertijab Pejabat Kodam V Brawijaya
-
- Selasa : 29 November 2022
Babinsa Koramil 0817/13 Ujungpangkah Dampingi Petugas Kesehatan Melaksanakan Fogging