- 21:31:01 Ungkapan Pj Bupati Sidoarjo Usai Divaksin Covid-19
- 20:32:53 Satreskrim Polresta Sidoarjo Amankan Dua Pelaku Tindak Pidana Pencurian
- 20:25:53 Ada Program Vaksinasi Covid-19, Kalangan Pengusaha Jatim Yakin Ekonomi Surplus
- 13:41:58 Setelah Divaksin Covid-19, Kapolresta Sidoarjo: Tidak Terasa, Jadi Jangan Takut
- 13:29:16 Walikota Nonaktif Cimahi Diduga Pakai Uang Suap untuk Beli Tanah, Diatasnamakan Anaknya
- 08:18:10 Update Kerusakan Bangunan dan Dampak Korban Akibat Gempa di Majene
- 17:26:26 PT Karya Bintang Mandiri Santuni Anak Yatim dan Masyarakat Kurang Mampu Di Tengah Sulitnya Ekonomi karena Pandemi
- 14:14:32 Bupati Manggarai Barat Ditetapkan Tersangka
- 13:22:10 Petugas Gabungan Gagalkan Penyelundupan 6 Kg Sabu dan 100 Pil Ekstasi di Bandara Juanda
- 11:31:07 Prosesi Pemberangkatan Jenazah Almarhum Irjen Pol (Purn) Untung Suharsono Radjab

Kedelai impor
Liramedia.co.id – Indonesia masih ketergantungan terhadap kedelai impor. Harga yang kompetitif menjadi alasannya. Sebelum naik, harga kedelai impor dikisaran Rp 6.500 sampai Rp 7000 per kg. Sedangkan kedelai lokal antara Rp 8.000 sampai Rp 9.200 per kg.
Kini, produsen tempe dan tahu menjerit. Harga kedelai impor naik menjadi Rp 9.200 hingga Rp 10.000 per kg, sehingga mereka harus mengeluarkan tambahan biaya produksi. Tak ayal, sebagian produsen tempe dan tahu sempat memilih untuk mogok produksi.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, impor kedelai sampai semester I tahun 2020 mencapai 1,27 juta ton atau senilai USD 510,2 juta, atau jika dikonversi ke rupiah sebesar Rp 7,24 triliun (kurs Rp 14.200). Lalu apa solusi mengatasi mahalnya harga kedelai impor?
Ketua Yayasan Kedaulatan Pangan Nusantara (YKPN) Jawa Timur (Jatim), Dr Ir Jamhadi, MBA, menjawabnya. Menurut pria yang pernah menjadi Ketua Kamar Dagang Dan Industri (KADIN) Kota Surabaya selama 2 periode ini, mahalnya harga kedelai impor karena terjadi ketimpangan antara demand dan supplai.
Tercatat, demand kedelai di Jawa Timur sebanyak kurang lebih 450 ribu ton, sedangkan supplai kedelai dari produksi pertanian Jawa Timur hanya sekitar 302 ribu ton. Ketimpangan antara supplai dan demand ini membuat impor kedelai jadi pilihan.
“Jika kondisi normal, harga kedelai impor dikisaran Rp 6.500 sampai Rp 7.200 per kg. Tiba-tiba naik menjadi Rp 9.500 sampai Rp 10.000 per kg. Dan stok di pasaran berkurang. Padahal nilai kurs rupiah stabil di kisaran Rp14. 070 per USD. Rupanya stok kedelai impor dipengaruhi situasi global yang dinamis. Ekonomi global terkontraksi karena pandemi covid-19,” jelas Jamhadi, CEO PT Tata Bumi Raya.
Jamhadi mengatakan, kondisi stok kedelai global diperparah lagi oleh aksi borong yang dilakukan oleh China. Jika sebelumnya China hanya impor kedelai sebanyak 15 juta ton, kini mereka impor kedelai sebanyak dua kali lipat menjadi 30 juta ton.
Kondisi tersebut, kata Jamhadi, bukan tanpa solusi. Disampaikan Jamhadi, terdapat beberapa program jangka pendek, menengah, dan panjang, untuk mengatasi ketergantungan terhadap kedelai impor. Salah satunya ialah sinergi antar pihak dengan melibatkan akademisi, bisnis, komunitas, dan Pemerintah atau kerap disingkat ABCG.
Jamhadi mengajak masyarakat membiasakan diri untuk mengonsumsi makanan sejenis kedelai sebagai substitusi sehingga bisa menurunkan demand kedelai tapi kebutuhan protein tercukupi dan tubuh tetap sehat.
Pentingnya melibatkan akademisi juga disinggung Jamhadi. Katanya, akademisi bisa hadir dengan melibatkan hasil riset pertanian dengan bibit unggul dan pola tanam. Dengan demikian, di tengah keterbatasan lahan pertanian bahkan cenderung susut, tapi produktivitas meningkat, sehingga produksi kedelai meningkat dan harga produksi turun.
“Lambat laun jika itu diterapkan, maka memungkinkan Indonesia tanpa impor kedelai. Pemerintah juga harus menetapkan law enforcement dalam tata guna lahan pertanian dan tata ruang yang di arahkan ke pembangunan dengan pola vertical development. Sehingga kita bisa memenuhi kebutuhan kedelai secara swasembada tanpa menggantungkan impor yang tentu menghemat devisa. Itu solusi jangka panjang,” kata Jamhadi.
Sebagai langkah nyata, YKPN Jatim telah membuat demplot untuk mengembangkan varietas kedelai unggulan. Demplot pernah dilaksanakan di Kabupaten Lumajang, dan hasilnya produktivitas polong kedelai meningkat berlipat-lipat. (sam)
- Jumat
- 15 Januari 2021
Ada Program Vaksinasi Covid-19, Kalangan Pengusaha Jatim Yakin Ekonomi Surplus
- Rabu
- 13 Januari 2021
Walikota Surabaya Terpilih Jadi Saksi Pernikahan Putri dari Jamhadi
- Selasa
- 12 Januari 2021
Presiden RI: Lakukan Pembangunan Pertanian dengan Skala yang Lebih Luas
- Senin
- 11 Januari 2021
Jokowi Salah Petani Enggan Menanam Kedelai
-
- Jumat : 15 Januari 2021
Satreskrim Polresta Sidoarjo Amankan Dua Pelaku Tindak Pidana Pencurian
-
- Jumat : 15 Januari 2021
Setelah Divaksin Covid-19, Kapolresta Sidoarjo: Tidak Terasa, Jadi Jangan Takut
-
- Jumat : 15 Januari 2021
Update Kerusakan Bangunan dan Dampak Korban Akibat Gempa di Majene
- Senin : 11 Januari 2021
Asyik, Siswa Sekolah Bakal Dapat BLT Rp 2,4 Juta
Siswa dan siswi sekolah, mulai dari pendidikan Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dapat bantuan langsung tunai (BLT).
-
- Rabu : 06 Januari 2021
Daihatsu Berikan Pelatihan Online Guru SMK se-Jawa Timur
-
- Selasa : 05 Januari 2021
Lowongan 1 Juta Guru PPPK, Simak Cara Daftarnya
-
- Kamis : 31 Desember 2020
Pemerintah Putuskan Guru Honorer Tidak Bisa Jadi PNS