Walter Benitez Jadi Pahlawan! Crystal Palace Kalahkan Millwall 4-2 Adu Penalti
Walter Benitez Jadi Pahlawan! Crystal Palace Kalahkan Millwall 4-2 Adu Penalti, Crystal Palace vs Millwall berakhir dengan drama adu penalti menegangkan… Walter Benitez menyelamatkan dua tendangan penalti untuk mengantarkan Eagles ke babak keempat Carabao Cup. Simak analisis lengkap!
Crystal Palace vs Millwall menghadirkan drama south London derby yang tak terlupakan di Selhurst Park, Selasa (16/9/2025) malam. Pertandingan babak ketiga Carabao Cup ini berakhir imbang 1-1 dalam 90 menit reguler, sebelum Crystal Palace melaju ke babak keempat melalui kemenangan dramatis 4-2 dalam adu penalti. Kiper debutan Walter Benitez tampil heroik dengan menyelamatkan dua tendangan penalti crucial, sementara Leonard menyamakan kedudukan untuk Millwall di injury time yang mencekam.
Jalannya Pertandingan: South London Derby yang Mendebarkan
Pertandingan Crystal Palace vs Millwall dimulai dengan intensitas tinggi khas derby London Selatan. Oliver Glasner melakukan empat pergantian dari laga sebelumnya, memberikan kesempatan debut untuk Walter Benitez dan beberapa pemain muda yang lapar akan prestasi di kompetisi domestik ini.
Crystal Palace mengambil inisiatif sejak menit-menit awal dengan Yeremy Pino menjadi kunci serangan dari sayap kanan. “Palace made all the early running with Yeremy Pino producing” ancaman konstan bagi pertahanan Millwall yang tampak kesulitan mengantisipasi kecepatan dan kreativitas pemain muda asal Spanyol tersebut.
Eagles akhirnya berhasil memecah kebuntuan melalui gol yang tercipta dari situasi yang cukup rumit. Meski sempat unggul, Crystal Palace tidak bisa mempertahankan keunggulan mereka hingga akhir pertandingan. “Leonard flicks home a corner for Millwall in stoppage time” menjadi momen krusial yang membawa pertandingan ke babak adu penalti yang penuh drama.
Drama Adu Penalti: Walter Benitez Tampil Gemilang
Babak adu penalti dalam pertandingan Crystal Palace vs Millwall menjadi panggung kesuksesan bagi Walter Benitez yang baru saja bergabung dengan Palace. Kiper berusia 32 tahun asal Argentina ini “made two saves in the penalty shootout to send Crystal Palace to round four of the tournament” dengan penampilan yang luar biasa mengesankan.
Benitez pertama-tama “keeping out Tristan Crama’s opener” yang menunjukkan refleks dan posisioning yang sempurna. Penyelamatan ini memberikan kepercayaan diri ekstra bagi Palace dan tekanan psikologis kepada para eksekutor penalti Millwall selanjutnya.
Momen puncak kepahlawanan Benitez terjadi ketika dia “stopping Aidomo Emakhu when the replacement stepped up with no margin for error” dalam situasi yang sangat kritis. Penyelamatan kedua ini memastikan Crystal Palace melaju ke babak keempat dengan skor akhir 4-2 dalam adu penalti, mengakhiri harapan Millwall untuk melakukan kejutan besar.
Analisis Performa: Dua Tim dengan Mentalitas Berbeda
Dalam pertandingan Crystal Palace vs Millwall ini, terlihat jelas perbedaan kualitas dan pengalaman antara tim Premier League dan Championship. Crystal Palace menunjukkan dominasi dalam hal penguasaan bola dan kreativitas serangan, sementara Millwall mengandalkan semangat juang dan set piece untuk mengimbangi kekuatan lawan.
Jean-Philippe Mateta sebenarnya memiliki peluang emas untuk memenangkan pertandingan di menit-menit akhir. “Jean-Philippe Mateta then had the goal at his mercy to score the latest of winners and somehow missed from six yards out” menjadi momen yang sangat disayangkan bagi striker Prancis tersebut, yang biasanya sangat klinis di depan gawang.
Millwall menunjukkan karakter yang luar biasa dengan tidak menyerah hingga detik terakhir. Gol penyama Leonard di injury time membuktikan bahwa semangat juang Championship tetap hidup, meski secara kualitas individual mereka kalah dari para pemain Palace. Strategi Oliver Glasner untuk merotasi pemain juga terbukti efektif, memberikan kesegaran dan hunger yang dibutuhkan dalam kompetisi cup.
Head-to-Head dan Sejarah Pertemuan: Dominasi Palace
Rivalitas dalam pertandingan Crystal Palace vs Millwall memiliki dimensi historis yang menarik. “The current head to head record for the teams are Crystal Palace 5 win(s), Millwall 2 win(s), and 3 draw(s)” menunjukkan dominasi relatif Eagles atas Lions dalam pertemuan-pertemuan sebelumnya.
Namun yang menarik adalah fakta bahwa “the visitors a chance at ending a winless run against Palace which stretches back to 1986” menunjukkan betapa sulitnya bagi Millwall untuk mengalahkan Crystal Palace dalam beberapa dekade terakhir. Streak panjang tanpa kemenangan ini menambah tekanan psikologis bagi para pemain Lions.
Meski begitu, dalam sepak bola, statistik tidak selalu menentukan hasil pertandingan. Semangat juang Millwall yang terkenal tangguh dan atmosfer derby London Selatan yang selalu panas membuat setiap pertemuan kedua tim ini menjadi unpredictable dan menarik untuk disaksikan.
Dampak Rotasi dan Debut Pemain: Strategi Glasner Terbayar
Keputusan Oliver Glasner untuk melakukan rotasi besar-besaran dalam pertandingan Crystal Palace vs Millwall terbukti menjadi strategi yang tepat. Pemberian kesempatan debut kepada Walter Benitez tidak hanya memberikan rest untuk Dean Henderson, tetapi juga menemukan hero baru untuk kompetisi cup.
“Benítez, 32, was recruited to provide competition and cover for FA Cup-winning goalkeeper Dean Henderson” menunjukkan bahwa rekrutmen Palace sudah direncanakan dengan matang. Pengalaman internasional Benitez di klub-klub besar Eropa terbukti sangat berharga dalam momen-momen krusial seperti adu penalti.
Selain Benitez, beberapa pemain muda lainnya juga mendapat kesempatan untuk membuktikan diri. Strategi ini tidak hanya menjaga kebugaran skuad utama untuk Premier League, tetapi juga membangun depth dan competitive spirit di dalam squad Palace yang semakin kuat secara keseluruhan.
Implikasi dan Proyeksi: Peluang Palace di Babak Selanjutnya
Kemenangan dalam pertandingan Crystal Palace vs Millwall membuka peluang besar bagi Eagles untuk melangkah lebih jauh di Carabao Cup musim ini. Dengan kedalaman skuad yang semakin baik dan mental juara yang mulai terbentuk, Palace berpotensi mencapai tahap akhir kompetisi.
“the Eagles’ goalkeeper Walter Benitez sent the Premier League side through to the fourth round of the Carabao Cup” dengan cara yang mengesankan menunjukkan bahwa Palace memiliki X-factor yang dibutuhkan dalam kompetisi knockout. Kehadiran kiper cadangan yang reliable sangat penting untuk rotasi di multiple competitions.
Bagi Millwall, meski eliminasi ini mengecewakan, performa mereka menunjukkan progress yang positif. Kemampuan untuk bermain imbang melawan tim Premier League dan hampir mencuri kemenangan di adu penalti membuktikan bahwa gap antara Championship dan Premier League tidak sebesar yang dibayangkan, terutama dalam format cup competition.
Atmosfer dan Faktor Emosional: Derby yang Sesungguhnya
Pertandingan Crystal Palace vs Millwall tidak hanya soal sepak bola, tetapi juga tentang pride dan identity London Selatan. Atmosfer di Selhurst Park terasa sangat elektrik dengan kedua set fans yang memberikan dukungan luar biasa kepada tim kesayangan mereka sepanjang 90 menit plus adu penalti.
Millwall fans yang terkenal loyal dan vokal memberikan support yang incredible meski tim mereka bermain away. Chant dan atmosphere yang mereka ciptakan menambah intensitas pertandingan dan memberikan extra motivation bagi para pemain Lions untuk berjuang hingga detik terakhir.
Di sisi lain, Palace fans juga menunjukkan passion yang luar biasa, terutama saat babak adu penalti berlangsung. Dukungan mereka kepada Walter Benitez yang sedang debut menjadi faktor psikologis penting yang membantu kiper Argentina tersebut tampil percaya diri dan heroik di momen-momen krusial.
Analisis Taktik: Glasner vs Neil Harris
Duel taktik antara Oliver Glasner dan Neil Harris dalam pertandingan Crystal Palace vs Millwall menunjukkan perbedaan filosofi sepak bola yang menarik. Glasner dengan pengalaman di level tertinggi Eropa membawa pendekatan possession-based dengan emphasis pada technical ability dan creativity.
Sementara Neil Harris, yang memahami betul karakter dan kultur Millwall, menerapkan pendekatan yang lebih direct dan physical. Strategi Millwall untuk memanfaatkan set piece dan second ball terbukti efektif, terbukti dari gol penyama Leonard yang berasal dari corner kick di injury time.
Pergantian pemain dari kedua pelatih juga menunjukkan timing dan game management yang berbeda. Glasner lebih berani melakukan rotasi untuk menjaga freshness, sementara Harris lebih conservative dalam melakukan substitusi, mengandalkan stamina dan fighting spirit pemain-pemain andalannya.
Kesimpulan dan Perspektif Mendatang
Pertandingan Crystal Palace vs Millwall telah memberikan tontonan yang luar biasa bagi para pecinta sepak bola, dengan drama adu penalti yang akan dikenang dalam waktu yang lama. Walter Benitez tidak hanya berhasil debut dengan gemilang, tetapi juga membuktikan bahwa investasi Palace dalam memperdalam skuad mereka adalah keputusan yang tepat.
Bagi Crystal Palace, kemenangan ini memberikan momentum positif untuk melangkah lebih jauh di Carabao Cup sekaligus membangun confidence untuk kompetisi Premier League. Kedalaman skuad yang semakin baik memungkinkan Glasner untuk fighting di multiple fronts tanpa harus memaksakan pemain kunci.
Untuk Millwall, meski tereliminasi, performa mereka menunjukkan bahwa semangat juang dan karakter klub tetap terjaga. Kemampuan untuk bersaing ketat dengan tim Premier League memberikan optimisme bahwa Lions bisa bersaing untuk promosi di Championship musim ini.
Untuk para penggemar sepak bola, pastikan untuk terus mengikuti perjalanan Crystal Palace di babak keempat Carabao Cup yang akan segera diundi. Performa Walter Benitez yang mengesankan juga patut untuk diperhatikan dalam pertandingan-pertandingan mendatang. Jangan lewatkan update terbaru melalui official website dan media sosial kedua klub untuk mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya mengenai perkembangan selanjutnya dari south London derby yang selalu penuh kejutan ini.