Home news Jurnal Modul 3 FPPN PPG 2025: Inspirasi Refleksi Profesional dengan Topik 1,...

Jurnal Modul 3 FPPN PPG 2025: Inspirasi Refleksi Profesional dengan Topik 1, 2, dan 3

16
0

Panduan Menyusun Jurnal Modul 3 FPPN untuk PPG 2025

Bagi para guru peserta Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Tahun 2025, penyusunan jurnal Modul 3 tentang Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai (FPPN) adalah langkah penting yang harus dilakukan setelah menyelesaikan serangkaian latihan, refleksi, dan evaluasi. Jurnal ini berfungsi sebagai sarana untuk merefleksikan pengalaman belajar guru mengenai filosofi pendidikan dan nilai-nilai yang penting dalam dunia pendidikan.

Berikut adalah beberapa contoh yang dapat dijadikan acuan dalam menyusun jurnal Modul 3 FPPN.

Contoh Jurnal Modul 3 FPPN

A. Filsafat Pancasila sebagai Landasan Pendidikan

Mempelajari Filsafat Pancasila dalam konteks pendidikan membantu guru menyadari bahwa setiap kegiatan belajar mengajar harus mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa. Pengintegrasian nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

  1. Sila 1 – Ketuhanan Yang Maha Esa: Mengawali pembelajaran dengan doa untuk menghargai anugerah Tuhan dalam bentuk alam dan tumbuhan.
  2. Sila 2 – Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Mengedepankan sikap saling menghargai dalam kelompok dan memperlakukan objek pengamatan dengan baik.
  3. Sila 3 – Persatuan Indonesia: Memanfaatkan keragaman latar belakang siswa dalam kelompok sebagai cerminan Bhinneka Tunggal Ika.
  4. Sila 4 – Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan: Membuka ruang diskusi untuk mencapai pemahaman bersama selama presentasi.
  5. Sila 5 – Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh siswa untuk belajar dan berpartisipasi.

B. Pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam Pendidikan

Ki Hadjar Dewantara mengajarkan bahwa pendidikan adalah proses menuntun kodrat anak. Dalam pengajaran, guru berperan sebagai pamong yang mendampingi siswa. Dalam konteks materi pembelajaran, filosofi ini bisa diterapkan dengan cara:

  • Menuntun Proses Belajar: Mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa untuk menemukan jawaban sendiri, misalnya saat membahas bagian tumbuhan.
  • Mengamati Alam: Mengajak siswa keluar kelas untuk langsung mengamati tumbuhan, menjalin hubungan dengan alam.
  • Memanfaatkan Teknologi: Menggunakan video atau aplikasi digital untuk memperkaya pengalaman belajar siswa.
Baca Juga:  Amnesti Prabowo untuk Hasto dan Abolisi Tom: Apa Perbedaannya?

C. Rancangan Pembelajaran Berbasis Peserta Didik

Rancangan pembelajaran yang efektif adalah yang berpusat pada siswa. Dalam modul ini, tujuan pembelajaran adalah siswa dapat mengidentifikasi bagian-bagian tumbuhan dan menjelaskan fungsinya. Langkah-langkah yang bisa dilakukan meliputi:

  1. Apersepsi: Mengajak siswa keluar kelas untuk mengamati tumbuhan dan bertanya tentang kekuatan pohon.
  2. Identifikasi Masalah: Membagi siswa dalam kelompok untuk mengamati dan mendiskusikan bagian tumbuhan.
  3. Pengumpulan Data: Siswa menggambar bagian tumbuhan dan mencatat hasil pengamatan.
  4. Pengolahan Data: Diskusi kelompok untuk mengaitkan ciri fisik bagian tumbuhan dengan fungsinya.
  5. Verifikasi: Menampilkan video tentang fungsi bagian tumbuhan untuk mengkonfirmasi temuan siswa.
  6. Generalisasi: Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan gambar.

D. Nilai-Nilai Keindonesiaan dalam Pembelajaran

Selama proses pembelajaran, nilai-nilai keindonesiaan seperti gotong royong, bernalar kritis, kreativitas, religiusitas, dan cinta lingkungan dapat ditumbuhkan. Nilai-nilai ini terlihat ketika siswa berkolaborasi dalam kelompok, mencoba mencari tahu lebih dalam, dan menunjukkan kreativitas dalam presentasi.

E. Refleksi Diri dan Umpan Balik

Setelah menyusun rencana pembelajaran, penting untuk melakukan refleksi diri. Guru dapat merenungkan kekuatan dan kelemahan dari rancangan yang telah dibuat serta perasaan selama proses tersebut. Mendapatkan umpan balik dari rekan sejawat juga sangat penting untuk perbaikan. Beberapa saran yang mungkin berguna termasuk:

  • Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang lebih terstruktur.
  • Menerapkan pembagian peran dalam kelompok untuk memastikan partisipasi aktif.
  • Mengintegrasikan kegiatan kreatif di akhir pembelajaran.

F. Rencana Tindak Lanjut

Berdasarkan refleksi dan umpan balik yang diterima, guru dapat merencanakan tindak lanjut seperti:

  1. Merancang LKPD yang memfasilitasi eksplorasi siswa.
  2. Mengimplementasikan sistem peran dalam kelompok.
  3. Menambahkan proyek kreatif sebagai pengayaan.
  4. Mencatat proses pembelajaran sebagai bahan evaluasi.
Baca Juga:  Pemandu Lagu Indramayu Tewas di Madiun Setelah Pesta Miras

Dengan mengikuti panduan ini, diharapkan jurnal yang disusun oleh peserta PPG 2025 dapat lebih terarah, bermakna, dan mudah untuk divalidasi oleh penguji.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here