LIRAMEDIA – Setiap tahun, menjelang 17 Agustus, masyarakat Indonesia disibukkan dengan berbagai kegiatan untuk menyambut Hari Kemerdekaan. Namun tahun ini, sebuah fenomena unik mencuat dan menjadi perbincangan hangat: pengibaran bendera One Piece, lengkap dengan simbol bajak laut topi jerami, Luffy dan kawan-kawan.
Apa Itu Bendera One Piece?
Bendera ini merupakan lambang kru bajak laut Topi Jerami dalam serial anime/manga legendaris Jepang, One Piece. Gambar tengkorak dengan topi jerami di atas latar hitam telah menjadi ikon yang sangat populer di kalangan penggemar anime di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Mengapa Fenomena Ini Muncul Menjelang 17 Agustus?
Generasi Z dan Ekspresi Diri
Anak muda zaman sekarang, terutama Gen Z, dikenal memiliki cara tersendiri dalam mengekspresikan kecintaan terhadap karakter dan cerita yang mereka sukai. Mengibarkan bendera bajak laut dari One Piece bisa dianggap sebagai bentuk identitas komunitas dan kebanggaan fandom.
One Piece sebagai Simbol Kebebasan
Serial One Piece mengusung tema kebebasan, petualangan, dan perlawanan terhadap penindasan. Tidak sedikit penggemar yang merasa nilai-nilai tersebut sangat relevan dengan semangat kemerdekaan Indonesia. Maka, mereka memaknainya sebagai bentuk semangat perjuangan alternatif, bukan pengganti bendera merah putih.
Reaksi Publik dan Pemerintah
Kontra: Bendera Nasional Tidak Boleh Tersaingi
Beberapa kalangan, terutama tokoh masyarakat dan aparat keamanan, memandang aksi ini sebagai kurangnya pemahaman terhadap simbol negara. Mengibarkan bendera selain merah putih di momen sakral seperti 17 Agustus dianggap tidak pantas dan bisa melanggar etika kenegaraan.
Pro: Bentuk Kreativitas dan Tidak Dimaksudkan untuk Menghina
Sebaliknya, ada pula yang melihatnya sebagai ekspresi seni dan budaya populer. Selama tidak menggantikan bendera negara dan tidak dilakukan saat upacara resmi, sebagian publik menganggapnya sebagai bentuk hiburan dan kebebasan berekspresi.
Perspektif Hukum: Apakah Ini Pelanggaran?
Menurut UU No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan, bendera selain Merah Putih tidak boleh dikibarkan dalam konteks resmi atau menggantikannya. Namun, jika bendera One Piece dikibarkan di rumah pribadi, bukan dalam konteks upacara resmi, maka belum tentu melanggar hukum secara langsung, walau tetap menimbulkan perdebatan etika.
Budaya Pop dan Nasionalisme: Bisa Berdampingan?
Fenomena ini memunculkan pertanyaan menarik: bisakah budaya pop internasional berdampingan dengan nasionalisme lokal?
Jawabannya tergantung pada konteks dan sikap masyarakat. Jika fandom anime digunakan sebagai jembatan untuk menyemarakkan Hari Kemerdekaan dengan cara kreatif, maka hal itu bisa menjadi bentuk nasionalisme yang segar dan inklusif
Contoh Kreatif yang Tidak Melanggar Aturan
Beberapa komunitas One Piece memilih cara kreatif merayakan 17 Agustus:
Membuat kostum cosplay bertema Merah Putih dengan karakter One Piece
Menggelar lomba 17-an bertema bajak laut
Menghias lingkungan dengan ornamen bajak laut, tapi tetap mengibarkan bendera Merah Putih
Pengibaran bendera One Piece jelang Hari Kemerdekaan bukan sekadar fenomena fandom, melainkan cerminan dari dinamika budaya anak muda Indonesia hari ini. Meskipun ada pro dan kontra, yang terpenting adalah niat dan konteksnya. Selama tidak menggantikan atau menistakan simbol negara, budaya pop bisa menjadi media menarik untuk membumikan semangat nasionalisme pada generasi baru.