Home Lainnya Pram Ingin Mempercantik Kali Ciliwung, Perahu Eretan Tetap Jadi Transportasi Air di...

Pram Ingin Mempercantik Kali Ciliwung, Perahu Eretan Tetap Jadi Transportasi Air di Jakarta

18
0

Mimpi Besar Gubernur DKI Jakarta untuk Kali Ciliwung

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memiliki visi yang ambisius terkait keberadaan Kali Ciliwung sebagai sumber kehidupan di Jakarta. Ia tidak hanya ingin mengatasi masalah banjir, tetapi juga berambisi untuk menjadikan bantaran Kali Ciliwung sebagai tempat yang menarik untuk bersosialisasi bagi masyarakat.

Transformasi Bantaran Kali

Pramono Anung menyampaikan rencananya saat menelusuri aliran Kali Ciliwung, mulai dari Pintu Air Manggarai hingga Stasiun BNI City pada Kamis, 31 Juli 2025. Dalam pernyataannya, ia menekankan pentingnya merapikan dan mengelola area sepanjang sungai agar masyarakat dapat menikmati keindahan kota.

Ia menginginkan agar setiap akhir pekan, terutama pada malam Sabtu dan Minggu, masyarakat dapat bersantai di area tersebut. “Saya meminta kepada jajaran untuk sepanjang sungai ini dirapikan, dikelola, dan dijadikan tempat orang bisa menikmati,” tegas Pram.

Penataan Ruang Terbuka

Untuk mewujudkan rencana ini, Gubernur meminta BUMD PT Jakarta Tourisindo (JXB) untuk melakukan penataan ruang terbuka. Beberapa ide yang diusulkan termasuk penanaman vertical garden dan penggunaan lampu warna-warni yang akan mempercantik pemandangan bantaran kali. Dengan penataan yang baik, diharapkan kesan kumuh yang selama ini melekat pada bantaran Kali Ciliwung dapat hilang, dan masyarakat dapat menikmati keindahan area tersebut.

“Semoga dengan terobosan yang kami lakukan, Jakarta menjadi semakin menarik bagi siapa saja yang berkunjung atau tinggal di Jakarta,” ujar Pramono Anung dengan penuh harapan.

Keberadaan Perahu Eretan

Di sisi lain, hanya beberapa kilometer dari tempat Pramono menelusuri Kali Ciliwung, terdapat transportasi tradisional yang masih bertahan hingga kini, yaitu perahu eretan. Perahu ini beroperasi tanpa mesin dan dikendalikan secara manual, menggunakan kekuatan manusia untuk membelah aliran Kali Ciliwung.

Baca Juga:  Pemekaran Sulawesi Tenggara: Profil Calon Provinsi Kepulauan Buton

Sang nakhoda, yang biasanya menggunakan potongan sandal jepit untuk menghindari rasa sakit saat memegang tambang, terus menjalankan perahu eretan tersebut meskipun di tengah arus yang cukup tenang, namun dipenuhi sampah plastik.

Pengguna Perahu Eretan

Pengguna perahu eretan ini sebagian besar adalah pejalan kaki yang memilih cara ini untuk menyeberangi kali, karena mereka merasa lebih efisien daripada harus berjalan jauh melewati jembatan. Salah seorang penumpang, Diki, mengungkapkan, “Lebih cepat nyebrang naik eretan ini soalnya kalau lewat jembatan kejauhan jalan kakinya.”

Tarif untuk menggunakan perahu ini adalah Rp 2.000, sesuai dengan yang tertera di kotak yang diletakkan di bagian depan perahu. Meskipun ada penumpang yang tidak membayar, terutama anak-anak sekolah, nakhoda perahu, Sukirman, yang berusia 80 tahun, mengaku tetap bersyukur atas setiap penumpang yang menggunakan jasanya.

“Ya itu bagus aja (jika jadi tempat nongkrong) kalau buat saya mah yang penting ada uang untuk makan,” ungkap Sukirman, mencerminkan sudut pandangnya terhadap rencana penataan tersebut.

Harapan untuk Transportasi Tradisional

Sementara itu, penumpang perahu eretan lainnya juga berharap agar transportasi tradisional ini tetap ada meskipun nantinya Kali Ciliwung akan dipercantik. Ara, seorang penumpang berusia 55 tahun, mengatakan, “Semoga ini (perahu eretan) tetap ada, soalnya kan ngebantu kita ini pada nyebrang.”

Dengan demikian, upaya untuk mempercantik Kali Ciliwung dan meningkatkan kualitas ruang publik di sekitarnya harus memperhatikan keberadaan transportasi tradisional ini. Hal ini penting agar sejarah dan budaya lokal tetap terjaga, sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat yang bergantung pada perahu eretan sebagai sarana transportasi.

Dengan rencana dan harapan yang besar ini, Kali Ciliwung bisa menjadi jantung baru bagi Jakarta, tempat di mana masyarakat tidak hanya berfungsi sebagai pengguna, tetapi juga sebagai bagian dari pengalaman kota yang lebih baik.

Baca Juga:  Komentar Denny Sumargo Soal Kelahiran Baby Andrew: Erika Carlina vs DJ Panda

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here