Home Lainnya Acil Bimbo Meninggal Dunia: Adhisty Zara Kehilangan Kakek Tercinta

Acil Bimbo Meninggal Dunia: Adhisty Zara Kehilangan Kakek Tercinta

34
0
Acil Bimbo Meninggal Dunia: Adhisty Zara Kehilangan Kakek Tercinta

Acil Bimbo Meninggal Dunia di RSHS Bandung, Adhisty Zara Kehilangan Kakek Tercinta

Acil Bimbo Meninggal Dunia: Adhisty Zara Kehilangan Kakek Tercinta: Musisi legendaris Acil Bimbo tutup usia 82 tahun di RSHS Bandung setelah berjuang melawan kanker… Cucu Adhisty Zara berduka mendalam Kategori: Hiburan & Musik

Dunia musik Indonesia kehilangan sosok legendaris setelah Acil Bimbo menghembuskan nafas terakhir pada Senin malam (1/9/2025) pukul 22.13 WIB di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Raden Darmawan Dajat Hardjakusumah, nama asli musisi berusia 82 tahun ini, meninggal setelah berjuang melawan kanker paru-paru yang dideritanya. Kabar duka ini pertama kali disampaikan oleh cucunya, aktris Adhisty Zara, melalui Instagram Story pribadinya pada Senin malam.

Perjalanan Panjang Melawan Penyakit

Kondisi Kesehatan yang Memburuk

Kondisi kesehatan Acil Bimbo mulai menurun drastis sejak Oktober 2024 lalu ketika ia mengalami kecelakaan di rumahnya. Musisi yang dikenal dengan lagu-lagu rohani ini terjatuh di teras rumah dan mengalami patah tulang di bagian lengan serta punggung. Insiden tersebut menjadi titik awal penurunan kondisi fisiknya yang kemudian diperparah dengan diagnosis kanker paru-paru.

Keluarga telah berupaya memberikan perawatan terbaik untuk sang ayah dan kakek. Namun, kondisi Acil Bimbo terus memburuk hingga pada Oktober 2024, ia harus dirawat intensif di RSHS Bandung. Operasi yang direncanakan untuk memperbaiki patah tulangnya tidak dapat dilaksanakan karena kondisi tubuhnya yang sudah sangat lemah. Tim medis memutuskan untuk fokus pada perawatan paliatif dan memberikan kenyamanan maksimal bagi pasien di hari-hari terakhirnya.

Acil Bimbo Meninggal Dunia: Adhisty Zara Kehilangan Kakek Tercinta

Perjuangan Melawan Kanker Paru-Paru

Diagnosis kanker paru-paru yang diterima Acil Bimbo menjadi pukulan berat bagi keluarga. Penyakit yang dikenal sebagai “silent killer” ini telah menyebar dan mempengaruhi fungsi vital organ tubuhnya. Meskipun mendapat perawatan medis terbaik di RSHS Bandung, kondisi kesehatan pentolan grup Bimbo ini tidak menunjukkan perbaikan yang signifikan.

Selama masa perawatan, keluarga bergantian menjaga dan memberikan dukungan moral kepada Acil Bimbo. Cucunya, Adhisty Zara, yang dikenal sebagai aktris muda berbakat, sering terlihat menemani sang kakek di rumah sakit. Dalam beberapa kesempatan, Zara membagikan permintaan doa melalui media sosialnya, memohon kesembuhan untuk kakek tercintanya. Namun takdir berkata lain, dan Acil Bimbo akhirnya berpulang ke rahmatullah setelah berbulan-bulan berjuang melawan penyakitnya.

Reaksi Keluarga dan Dunia Hiburan

Kedukaan Adhisty Zara

Adhisty Zara, cucu Acil Bimbo yang juga merupakan mantan member JKT48, tidak dapat menyembunyikan kesedihannya atas kepergian sang kakek. Melalui Instagram Story pribadinya, Zara menulis dengan penuh haru: “Innalilahi wa innailaihi rojiun, Darmawan Kusumawardhana Hardjakusumah. Pada Senin 1 September 2025 jam 22.13 WIB. Mohon dibukakan pintu maaf untuk almarhum.”

Dalam unggahan selanjutnya, Zara mengungkapkan perasaan lega karena kakeknya sudah tidak merasakan sakit lagi. “Kiyang udah gak sakit lagi,” tulisnya dengan penuh kasih sayang. Sebutan “Kiyang” merupakan panggilan khusus Zara untuk sang kakek, yang menunjukkan kedekatan emosional mereka. Aktris berusia 23 tahun ini juga meminta maaf yang sebesar-besarnya atas nama keluarga dan berharap almarhum kakeknya diterima di sisi Allah SWT.

Baca Juga:  Tragis! Ojol Tewas Dilindas Mobil Brimob

Dukacita dari Kalangan Musisi

Kepergian Acil Bimbo juga memicu gelombang dukacita dari kalangan musisi dan seniman Indonesia. Komponis ternama Ananda Sukarlan menjadi salah satu yang pertama menyampaikan belasungkawa melalui platform X (Twitter). “Innalilahi wa innailaihi rojiun. Telah berpulang…” tulisnya dengan penuh rasa hormat kepada almarhum.

Berbagai musisi senior dan junior turut memberikan tribute kepada sosok yang telah berjasa dalam mengembangkan musik religius Indonesia ini. Mereka mengenang Acil Bimbo bukan hanya sebagai musisi berbakat, tetapi juga sebagai budayawan yang telah mendedikasikan hidupnya untuk musik dan masyarakat. Tribute ini menunjukkan betapa besar pengaruh dan kontribusi Acil Bimbo dalam dunia musik Indonesia selama lebih dari lima dekade berkarir.

Acil Bimbo Meninggal Dunia: Adhisty Zara Kehilangan Kakek Tercinta

Warisan Musikal yang Tak Terlupakan

Perjalanan Karir Bersama Bimbo

Acil Bimbo memulai perjalanan musiknya sebagai bagian dari trio legendaris Bimbo yang terbentuk pada tahun 1967. Bersama kedua saudaranya, ia mengawali karir dengan tampil perdana di TVRI dengan membawakan lagu “Besame Mucho” karya Consuelo Velazquez dan “Malaguenna Salerosa” karya Elpido Ramirez. Nama “Trio Bimbo” sendiri diberikan oleh Hamid Gruno dari TVRI, yang kemudian menjadi identitas mereka di dunia musik Indonesia.

Pada tahun 1969, Trio Bimbo mengalami breakthrough dengan mengirimkan beberapa lagu karya Iwan Abdurahman kepada label Remaco, termasuk “Melati dari Jayagiri” dan “Flamboyan” yang kemudian menjadi hits besar. Album debut mereka dirilis oleh Polydor pada tahun 1970, berisi karya-karya Iwan Abdurahman dan Tonny Koeswoyo yang menjadi fondasi kuat bagi perjalanan karir musik mereka selanjutnya.

Pengaruh Musik Internasional dalam Karya

Acil Bimbo mengakui mendapat pengaruh besar dari musisi-musisi internasional terkenal seperti Robin Gibb dari Bee Gees, Everly Brothers, Cliff Richard, Tommy Steele, the Mills Brothers, dan Paul Anka. Pengaruh ini terlihat jelas dalam gaya bermusik Bimbo yang memadukan harmoni vokal yang indah dengan lirik-lirik yang sarat makna spiritual dan sosial.

Kemampuan Acil Bimbo dalam mengadaptasi berbagai gaya musik internasional ke dalam konteks Indonesia membuatnya menjadi pionir dalam pengembangan musik pop religius di tanah air. Ia tidak hanya menjadi penyanyi, tetapi juga aktif sebagai pencipta lagu dan arranger yang memberikan warna khas pada setiap karya Bimbo. Dedikasi ini membuat grup musik yang dipimpinnya mampu bertahan dan tetap relevan selama puluhan tahun di industri musik Indonesia.

Kontribusi sebagai Budayawan dan Aktivis Sosial

Keterlibatan dalam Gerakan Sosial

Selain dikenal sebagai musisi, Acil Bimbo juga aktif sebagai budayawan dan aktivis sosial. Ia mendirikan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bernama “Bandung Spirit” pada tahun 2000, yang fokus pada pemberdayaan masyarakat dan pelestarian budaya Sunda. Melalui LSM ini, Acil Bimbo berupaya memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, khususnya di daerah Bandung dan sekitarnya.

Baca Juga:  Tragis! Ojol Tewas Dilindas Mobil Brimob

Kegiatan LSM “Bandung Spirit” yang dipimpin Acil Bimbo meliputi program-program pemberdayaan ekonomi masyarakat, pelestarian seni budaya tradisional, dan pendidikan karakter berbasis nilai-nilai agama dan budaya lokal. Ia percaya bahwa musik dan budaya memiliki kekuatan untuk membawa perubahan positif dalam masyarakat, dan melalui LSM ini, ia berupaya mewujudkan visi tersebut secara konkret.

Penghargaan dan Pengakuan

Sepanjang karirnya, Acil Bimbo telah menerima berbagai penghargaan atas kontribusinya dalam dunia musik dan budaya Indonesia. Ia tidak hanya diakui sebagai musisi berbakat, tetapi juga sebagai tokoh yang konsisten dalam memperjuangkan nilai-nilai spiritual dan budaya melalui karya-karyanya. Pengakuan ini datang baik dari pemerintah maupun lembaga-lembaga budaya dan musik di Indonesia.

Warisan terbesar yang ditinggalkan Acil Bimbo adalah generasi penerusnya yang juga terjun ke dunia entertainment, seperti cucu-cucunya Hasyakyla Utami dan Adhisty Zara. Kedua cucu perempuannya ini telah membuktikan bahwa bakat seni yang mengalir dalam keluarga Hardjakusumah terus berlanjut ke generasi berikutnya, meskipun dalam bentuk dan platform yang berbeda.

Prosesi Pemakaman dan Penghormatan Terakhir

Penyemayaman di Rumah Duka

Setelah menghembuskan nafas terakhir di RSHS Bandung, jenazah Acil Bimbo disemayamkan di rumah duka di Jalan Biologi Nomor 4, Bandung. Rumah yang telah menjadi saksi bisu perjalanan hidup musisi legendaris ini dipenuhi dengan keluarga, kerabat, dan sahabat yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir. Suasana rumah duka diliputi kesedihan mendalam, namun juga rasa syukur atas dedikasi dan karya-karya yang telah ditinggalkan almarhum.

Para pelayat yang datang tidak hanya terdiri dari keluarga besar, tetapi juga rekan-rekan seprofesi, seniman, budayawan, dan masyarakat umum yang merasa kehilangan sosok inspiratif ini. Mereka bergantian memberikan penghormatan terakhir sambil mengenang berbagai kenangan indah bersama Acil Bimbo. Atmosfer yang tercipta adalah perpaduan antara duka cita dan rasa bangga atas warisan luar biasa yang ditinggalkan sang maestro.

Rencana Pemakaman di Cipageran

Berdasarkan informasi dari keluarga, jenazah Acil Bimbo direncanakan dimakamkan di kawasan Cipageran, Cimahi pada Selasa (2/9/2025). Lokasi pemakaman ini dipilih karena kedekatan dengan tempat tinggal keluarga dan sesuai dengan wasiat almarhum. Prosesi pemakaman diperkirakan akan dihadiri oleh ribuan pelayat yang ingin memberikan penghormatan terakhir kepada sosok yang telah menghibur dan menginspirasi jutaan orang melalui musik religius selama puluhan tahun.

Keluarga berharap prosesi pemakaman dapat berjalan dengan khidmat dan tertib. Mereka juga meminta doa dari seluruh masyarakat agar almarhum Acil Bimbo diterima di sisi Allah SWT dan mendapatkan tempat yang mulia di alam baka. Pemakaman ini akan menjadi momen bersejarah bagi dunia musik Indonesia, menandai berakhirnya era seorang legenda yang telah memberikan kontribusi luar biasa bagi perkembangan musik religius di tanah air.

Dampak Kepergian pada Industri Musik Indonesia

Kehilangan Sosok Inspiratif

Kepergian Acil Bimbo meninggalkan kekosongan yang sangat besar dalam industri musik Indonesia, khususnya dalam genre musik religius. Sosok yang telah berkarir selama lebih dari lima dekade ini tidak hanya dikenal sebagai penyanyi berbakat, tetapi juga sebagai mentor bagi banyak musisi muda. Pengalaman dan pengetahuannya dalam dunia musik telah menjadi sumber inspirasi bagi generasi penerus, dan kepergiannya akan sangat dirasakan oleh komunitas musik Indonesia.

Baca Juga:  Tragis! Ojol Tewas Dilindas Mobil Brimob

Acil Bimbo dikenal sebagai sosok yang rendah hati namun memiliki integritas tinggi dalam berkarya. Ia selalu mengutamakan kualitas musik dan pesan positif dalam setiap karyanya, menjadikannya sebagai role model bagi musisi-musisi muda yang ingin mengembangkan karir di bidang musik religius. Kepergiannya mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga warisan musik religius Indonesia yang telah ia bangun bersama grup Bimbo selama puluhan tahun.

Tantangan Meneruskan Warisan

Industri musik Indonesia kini dihadapkan pada tantangan besar untuk meneruskan warisan yang telah ditinggalkan Acil Bimbo. Musik religius yang dikembangkannya memiliki karakteristik unik yang memadukan nilai-nilai spiritual dengan kualitas musikal yang tinggi. Generasi musisi muda perlu belajar dari pendekatan Acil Bimbo dalam mengemas pesan-pesan rohani ke dalam bentuk musik yang dapat diterima oleh berbagai kalangan masyarakat.

Keunikan karya-karya Bimbo terletak pada kemampuannya menyentuh hati pendengar tanpa terkesan menggurui atau memaksa. Hal ini memerlukan kepekaan artistik dan kedewasaan spiritual yang tidak mudah untuk ditiru. Oleh karena itu, kepergian Acil Bimbo menjadi tantangan bagi industri musik untuk mencari dan mengembangkan talenta-talenta baru yang mampu melanjutkan tradisi musik religius berkualitas tinggi di Indonesia.

Acil Bimbo Meninggal Dunia: Adhisty Zara Kehilangan Kakek Tercinta

Kepergian Acil Bimbo pada usia 82 tahun menandai berakhirnya sebuah era dalam dunia musik Indonesia. Musisi legendaris yang telah berjuang melawan kanker paru-paru ini meninggalkan warisan yang sangat berharga berupa karya-karya musik religius yang telah menginspirasi jutaan orang. Kedukaan yang mendalam dirasakan oleh keluarga, terutama cucunya Adhisty Zara, serta seluruh komunitas musik Indonesia atas kepergian sosok yang telah memberikan kontribusi luar biasa ini.

Perjalanan hidup Acil Bimbo sebagai musisi, budayawan, dan aktivis sosial menunjukkan dedikasi tinggi terhadap pengembangan musik dan budaya Indonesia. Melalui grup Bimbo, ia berhasil menciptakan genre musik religius yang memiliki ciri khas tersendiri dan dapat diterima oleh berbagai kalangan masyarakat. Warisan ini tidak hanya berupa lagu-lagu yang masih dikenang hingga saat ini, tetapi juga nilai-nilai spiritual dan budaya yang terus hidup dalam karya-karyanya.

Sebagai bentuk penghormatan terakhir, marilah kita semua mendoakan agar almarhum Acil Bimbo mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan untuk menghadapi masa sulit ini. Warisan musik dan spiritualitas yang telah ia tinggalkan harus terus dijaga dan dikembangkan oleh generasi penerus. Mari kita bersama-sama memastikan bahwa kontribusi luar biasa Acil Bimbo dalam dunia musik Indonesia tidak akan pernah terlupakan dan terus menginspirasi generasi mendatang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here