Home NEWS UPDATE Kalender Liturgi Katolik: Minggu 3 Agustus 2025, Pekan Biasa XVIII

Kalender Liturgi Katolik: Minggu 3 Agustus 2025, Pekan Biasa XVIII

27
0

Kalender Liturgi Katolik Minggu 3 Agustus 2025

Pada Minggu, 3 Agustus 2025, umat Katolik akan merayakan Hari Minggu Biasa XVIII. Dalam perayaan ini, warna liturgi yang digunakan adalah hijau, yang melambangkan kehidupan dan pertumbuhan spiritual.

Bacaan Hari Minggu

Berikut adalah bacaan yang akan dibacakan pada hari tersebut:

  1. Bacaan Pertama: Pengkhotbah 1:2; 2:21-23
  2. “Kesia-siaan belaka,” kata Pengkhotbah, “segala sesuatu adalah sia-sia.”
  3. “Sebab, jika seseorang berlelah-lelah dengan hikmat, pengetahuan, dan keterampilan, maka ia harus meninggalkan bahagiannya kepada orang yang tidak berusaha untuk itu. Ini pun merupakan kesia-siaan dan malapetaka.”
  4. “Apakah faedah yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya di bawah matahari dan dari keinginan hatinya?”
  5. “Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan hati, bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram. Ini pun sia-sia.”

  6. Mazmur Tanggapan: Mazmur 90:3-4, 5-6, 12-13, 14, 17

  7. “Engkau mengembalikan manusia kepada debu, dan berkata: ‘Kembalilah, hai anak-anak manusia!'”
  8. “Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam.”
  9. “Engkau menghanyutkan manusia; mereka seperti mimpi, seperti rumput yang bertumbuh.”
  10. “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami memperoleh hati yang bijaksana.”
  11. “Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita selama hari-hari kami.”
  12. “Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami.”

  13. Bacaan Kedua: Kolose 3:1-5, 9-11

  14. “Karena itu, jika kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.”
  15. “Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.”
  16. “Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.”
  17. “Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.”
  18. “Matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, dan keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala.”
  19. “Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru.”

  20. Injil Katolik: Lukas 12:13-21

  21. Seorang dari orang banyak meminta Yesus untuk membagikan warisan. Yesus menjawab, “Siapakah yang mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?”
  22. Ia memperingatkan agar berhati-hati terhadap ketamakan, karena kehidupan seseorang tidak tergantung pada kekayaannya.
  23. Yesus menceritakan perumpamaan tentang seorang kaya yang mengumpulkan harta, tetapi pada malam itu jiwanya diambil. Ia mengingatkan bahwa orang yang mengumpulkan harta untuk dirinya sendiri tanpa kaya di hadapan Allah adalah sia-sia.

  24. Bacaan Lanjutan: 1 Raja-Raja 19:1-21

  25. Cerita tentang Elia yang melarikan diri dari Izebel setelah melawan nabi-nabi Baal. Elia merasa putus asa dan meminta Tuhan untuk mengakhiri hidupnya. Namun, Tuhan mengutus malaikat untuk memberi makanan dan menguatkannya agar dapat melanjutkan perjalanan.
  26. Dalam perjalanan, Tuhan berfirman kepada Elia untuk mengurapi Hazael sebagai raja atas Aram dan Elisa sebagai nabi penggantinya.
Baca Juga:  Psikolog Ungkap Risiko di Balik Motivasi "Kerja Keras untuk Jadi Miliarder"

Renungan

Bacaan-bacaan pada Hari Minggu ini mengajak umat untuk merenungkan arti dari hidup dan kekayaan. Dalam Pengkhotbah, kita diingatkan tentang kesia-siaan dari segala usaha tanpa makna yang lebih dalam. Mazmur mengajak kita untuk menghargai waktu dan mencari kebijaksanaan dalam hidup kita. Bacaan dari Kolose menekankan pentingnya mengarahkan pikiran kita kepada hal-hal yang ilahi, sementara Injil mengingatkan akan bahaya ketamakan dan pentingnya memiliki kekayaan di hadapan Allah.

Mari kita gunakan kesempatan ini untuk merenungkan hidup kita dan berusaha menjadi lebih baik, tidak hanya dalam hal materi, tetapi juga dalam hubungan spiritual kita dengan Tuhan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here