Liramedia– Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bagaimana Indonesia berhasil menurunkan tarif impor Amerika Serikat dari 32 persen menjadi 19 persen. Menurutnya, keputusan tersebut diperoleh melalui pendekatan negosiasi yang intensif dan strategis dengan tingkat yang tinggi.
Airlangga menyatakan, Indonesia konsisten dalam memenuhi semua persyaratan yang diminta pemerintah Amerika Serikat. Selain itu, hal ini didorong oleh komunikasi Presiden RI Prabowo Subianto melalui telepon dengan Presiden AS Donald Trump.
“Indonesia dianggap paling patuh. Kami mengirim surat sebelum tenggat waktu 9 April, menerima tim dari Gedung Putih, dan melakukan peninjauan menyeluruh terhadap seluruh dokumen,” kata Airlangga dalam pernyataan tertulis, Jumat (1/8).
Seorang politikus Partai Golkar menjelaskan, proses negosiasi dilakukan secara bertahap dan berlapis, mulai dari surat resmi, tanggapan tertulis, hingga pertemuan langsung dengan pejabat tinggi di Washington DC. Selama proses tersebut, Indonesia mengajukan paling sedikit dua tawaran.
“Bagi mereka, surat tersebut merupakan kelanjutan. Jadi masih ada waktu hingga 1 Agustus untuk meninjau dokumen dan melaporkannya kepada Presiden Trump,” jelasnya.
Selama prosesnya, pemerintah Indonesia secara aktif berkoordinasi dengan berbagai pihak di Amerika, termasuk Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR), Menteri Perdagangan Gina Raimondo, serta melalui konferensi video dengan tim lintas lembaga.
“Dengan Indonesia, mereka merasa semua isu telah selesai. Tidak ada lagi pertanyaan dari pihak mereka,” tambah Airlangga.
Putusan akhir akhirnya diambil ketika Presiden Prabowo menghubungi Presiden Donald Trump melalui telepon. Hasilnya, tarif impor ditetapkan sebesar 19 persen.