Home Lainnya Putin Telepon Kim Jong Un Jelang KTT Alaska dengan Trump

Putin Telepon Kim Jong Un Jelang KTT Alaska dengan Trump

15
0
Putin Telepon Kim Jong Un Jelang KTT Alaska dengan Trump

Putin Telepon Kim Jong Un Jelang KTT Alaska dengan Trump: Bahas Ukraina dan Perkuat Aliansi Rusia-Korut

Putin Telepon Kim Jong Un Jelang KTT Alaska dengan Trump – Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan percakapan telepon dengan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un pada Selasa (12/8/2025), hanya beberapa hari sebelum pertemuan bersejarah dengan Presiden AS Donald Trump di Alaska pada Jumat (15/8). Kremlin mengungkapkan bahwa Putin memberikan informasi terbaru mengenai rencana pembicaraan antara dirinya dan Trump pekan ini, sementara Putin juga berterima kasih atas dukungan Korea Utara dalam konflik Ukraina.

Putin Briefing Kim Jong Un tentang Strategi Ukraina

Dalam percakapan telepon tersebut, Putin memberi tahu Kim Jong Un tentang perkembangan perang di Ukraina dan berterima kasih atas dukungannya jelang pertemuan dengan Trump. Komunikasi ini menunjukkan koordinasi yang erat antara Moskow dan Pyongyang dalam menghadapi tekanan internasional, terutama dari AS dan sekutunya.

Putin memuji “keberanian, heroisme, dan semangat pengorbanan diri” tentara Korea Utara yang bertempur bersama militer Rusia melawan Ukraina di wilayah perbatasan Kursk. Pengakuan ini menegaskan keterlibatan aktif pasukan Korut dalam konflik Ukraina yang selama ini menjadi rahasia umum.

Kim Jong Un Tegaskan Dukungan Penuh untuk Rusia

Merespons Putin, Kim Jong Un menyatakan bahwa Korea Utara akan “sepenuhnya mendukung semua langkah” yang diambil Rusia. Pernyataan ini mengindikasikan komitmen kuat Pyongyang untuk terus mendampingi Moskow dalam konflik yang berkepanjangan di Ukraina.

Selain membahas Ukraina, Putin juga mengucapkan selamat kepada Kim Jong Un atas peringatan Hari Kemerdekaan Korea ke-80 dari penjajahan Jepang yang jatuh pada 15 Agustus. Kim merespons dengan menyebut ini sebagai “hari libur bersama” dan mengenang peran Tentara Merah Soviet dalam melawan penjajah Jepang.

Baca Juga:  Bupati Pati Sudewo Kembalikan Uang Korupsi 720 Juta

Timing Strategis Jelang Pertemuan Trump-Putin

Percakapan telepon Putin-Kim ini memiliki timing yang sangat strategis, hanya 3 hari sebelum pertemuan bersejarah antara Trump dan Putin yang dijadwalkan pada Jumat, 15 Agustus 2025, di Alaska. Pembicaraan di Alaska yang secara simbolis penting ini berlangsung meskipun Putin menolak gencatan senjata dan tanpa kehadiran Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Trump telah memperingatkan akan ada “konsekuensi yang sangat berat” jika Putin tidak setuju untuk menghentikan perang Ukraina setelah KTT Jumat mendatang. Namun, Gedung Putih telah menurunkan ekspektasi untuk KTT Trump-Putin, menyebutnya sebagai “latihan mendengarkan” setelah sebelumnya menyarankan bahwa kesepakatan untuk mengakhiri perang Ukraina bisa segera tercapai.

Aliansi Rusia-Korea Utara Menguat di Tengah Tekanan Global

Komunikasi Putin-Kim menunjukkan penguatan aliansi Rusia-Korea Utara di tengah isolasi internasional yang dihadapi kedua negara. Kerja sama militer antara Moskow dan Pyongyang semakin erat, dengan Korea Utara tidak hanya menyediakan amunisi dan persenjataan, tetapi juga mengirim pasukan untuk bertempur di Ukraina.

Kedua pihak menegaskan kembali komitmen mereka untuk terus mengembangkan hubungan bilateral yang strategis. Aliansi ini menjadi kekhawatiran serius bagi AS dan negara-negara Barat yang melihat kerja sama Rusia-Korut sebagai ancaman terhadap stabilitas keamanan global.

Implikasi Geopolitik Jelang KTT Alaska

Percakapan Putin-Kim mencerminkan strategi koordinasi yang matang sebelum menghadapi Trump. Putin tampaknya ingin memastikan dukungan penuh dari sekutunya, terutama dalam konteks:

  1. Legitimasi Internasional – Menunjukkan bahwa Rusia tidak terisolasi dan memiliki dukungan dari negara-negara seperti Korea Utara
  2. Posisi Tawar – Memperkuat posisi Putin dalam negosiasi dengan Trump dengan menunjukkan dukungan militer nyata dari Korut
  3. Ancaman Tidak Langsung – Mengirim sinyal kepada Washington bahwa Rusia memiliki sekutu yang siap bertempur
Baca Juga:  Bupati Pati Sudewo Kembalikan Uang Korupsi 720 Juta

Putin Telepon Kim Jong Un Jelang KTT Alaska dengan Trump

Reaksi Internasional dan Proyeksi ke Depan

Komunikasi Putin-Kim ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan global. Beberapa analis menilai bahwa KTT Alaska sudah menjadi kemenangan bagi Putin dan kerugian bagi Eropa, karena memberikan legitimasi kepada pemimpin Rusia di panggung internasional.

Gedung Putih bahkan sedang mempertimbangkan untuk mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke Alaska untuk menyeimbangkan dinamika pertemuan, meskipun hal ini belum dikonfirmasi secara resmi.

Ancaman Baru bagi Stabilitas Regional

Penguatan aliansi Rusia-Korea Utara melalui komunikasi ini menimbulkan kekhawatiran baru:

  • Proliferasi Teknologi Militer: Transfer teknologi persenjataan canggih antara kedua negara
  • Destabilisasi Asia-Pasifik: Keterlibatan Korut dalam konflik Eropa dapat memperburuk ketegangan di kawasan Asia
  • Tantangan bagi Diplomasi AS: Trump harus menghadapi Putin yang didukung penuh oleh sekutu-sekutunya

Menuju KTT Alaska: Ekspektasi dan Realitas

Dengan dukungan penuh dari Kim Jong Un, Putin memasuki pertemuan dengan Trump dengan posisi yang relatif kuat. Meskipun Trump mengancam “konsekuensi berat”, realitas di lapangan menunjukkan bahwa Rusia memiliki dukungan militer nyata dari Korea Utara yang telah terbukti efektif dalam konflik Ukraina.

Pertemuan Alaska pada 15 Agustus mendatang akan menjadi ujian sebenarnya apakah diplomasi Trump dapat mengubah kalkulasi strategis Putin, atau justru memperkuat posisi Rusia di panggung internasional.

Update Terkini: Artikel ini akan terus diperbarui seiring dengan perkembangan KTT Alaska dan dinamika hubungan Rusia-Korea Utara-Amerika Serikat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here