Home Politik Seruan Hentikan Pengiriman Senjata ke Israel Menggema di Dunia

Seruan Hentikan Pengiriman Senjata ke Israel Menggema di Dunia

34
0
Seruan Hentikan Pengiriman Senjata ke Israel Menggema di Dunia

Gelombang Seruan Hentikan Senjata ke Israel, Dunia Bergerak

Paris, 11 Agustus 2025 – Seruan internasional bertajuk “Arrêt immédiat de l’armement envers Israël” atau “Hentikan segera pengiriman senjata ke Israel” semakin menggaung di berbagai negara. Gerakan ini menuntut pemerintah dan produsen senjata menghentikan suplai militer ke Israel di tengah meningkatnya korban sipil di Gaza. Siapa yang memimpin seruan ini, dan bagaimana respons dunia?

Asal Mula dan Pemimpin Gerakan

Gerakan ini dimotori oleh koalisi organisasi HAM internasional, termasuk Amnesty International dan Human Rights Watch, yang menilai pengiriman senjata ke Israel berkontribusi pada meningkatnya korban sipil.

“Setiap peluru dan rudal yang dikirim akan berakhir di tangan pasukan yang telah terbukti melanggar hukum internasional,” ujar Marie Dupont, juru bicara koalisi tersebut di Paris.

Seruan Hentikan Pengiriman Senjata ke Israel Menggema di Dunia

Dukungan dan Tekanan Diplomatik

Seruan Arrêt immédiat de l’armement envers Israël mendapat dukungan dari anggota parlemen di Prancis, Spanyol, dan Belgia, yang mendesak Uni Eropa untuk memberlakukan embargo senjata. Tekanan juga datang dari beberapa negara Amerika Latin, seperti Chile dan Kolombia, yang telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel sejak awal 2025.

Data Korban dan Latar Belakang Eskalasi

Menurut data OCHA PBB, sejak awal Mei 2025, konflik di Gaza telah menewaskan lebih dari 4.800 warga sipil, termasuk 1.600 anak-anak. Serangan udara intensif Israel diklaim sebagai respons terhadap roket dari Hamas, namun organisasi HAM menilai serangan itu tidak proporsional.

Respons Israel dan Sekutu

Pemerintah Israel membantah tuduhan pelanggaran hukum internasional dan menegaskan bahwa semua operasi militer dilakukan untuk membela keamanan nasional. Sementara itu, AS, sebagai sekutu utama, belum menunjukkan indikasi akan menghentikan pasokan senjata.

Baca Juga:  Ekonomi Menyusut, Mendikdasmen Ungkap Alasan Ratusan Guru Sekolah Rakyat Mundur

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Mark Stevens, mengatakan:

“Keamanan Israel adalah prioritas, namun kami tetap mendorong pengurangan eskalasi.”

Gelombang Aksi dan Protes Global

Di Paris, London, dan New York, ribuan demonstran turun ke jalan membawa spanduk “Stop Arming Israel” dan “Peace for Gaza”. Aksi ini juga meluas di Jakarta, Kuala Lumpur, dan Cape Town.

Timeline Perkembangan Terbaru

5 Mei 2025: Eskalasi baru dimulai di Gaza.

20 Juni 2025: Parlemen Spanyol keluarkan mosi embargo senjata.

28 Juli 2025: Aksi global solidaritas Palestina berlangsung serentak di 30 negara.

11 Agustus 2025: Seruan internasional Arrêt immédiat de l’armement envers Israël jadi trending topik global.

  • Artikel Terkait
  • “PBB dan Upaya Embargo Senjata untuk Israel”
  • “Dinamika Politik Timur Tengah 2025”
  • “Solidaritas Global untuk Palestina”
  • “Analisis Hak Asasi Manusia dalam Konflik Gaza”
  • “Peran Uni Eropa dalam Perdamaian Timur Tengah”
  • Seruan Arrêt immédiat de l’armement envers Israël menjadi simbol solidaritas global untuk menghentikan kekerasan di Gaza. Meski Israel dan sekutunya menolak tuntutan embargo, tekanan publik dan diplomatik kian menguat. Pertarungan ini bukan hanya soal senjata, tetapi juga tentang prinsip kemanusiaan yang harus dijunjung tinggi.
  • Ikuti perkembangan terbaru konflik Gaza dan gerakan internasional melalui liputan khusus kami setiap hari.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here