Home Lainnya Viral di Thailand: Kertas Medis Jadi Bungkus Gorengan, Rumah Sakit Dihukum Ratusan...

Viral di Thailand: Kertas Medis Jadi Bungkus Gorengan, Rumah Sakit Dihukum Ratusan Juta

43
0
Viral di Thailand: Kertas Medis Jadi Bungkus Gorengan



– Di suatu pasar tradisional di Kabupaten Ubon Ratchathani, Thailand, seorang konsumen terkejut. Dalam tangannya, satu bungkusan khanom Tokyo, roti lapis lembut dan manis khas negara beruang putih, dibungkus dengan kertas yang tidak umum.

Bukanlah kertas karton biasa yang digunakan untuk membungkus makanan, tetapi kertas dokumen medis yang berisi informasi seperti nama pasien, diagnosa penyakit, serta hasil pengujian di laboratorium.

Gambar tersebut ditangkap oleh seorang pengaruh di bidang kesehatan bernama Doctor Lab Panda. Foto dari kemasan crepes yang berisi data medis seorang penderita hepatitis B pernah diposting ke jejaring sosial pada bulan Mei 2024 dan kini kembali menyebar secara luas.

“Apakah saya harus terus mengonsumsinya, atau ini sudah cukup?” tulisnya, menimbulkan respons yang luas dari masyarakat.

Dalam waktu beberapa jam, unggahan itu mendapat lebih dari 33.000 respons serta 1.700 komentar, di mana amarah dan perasaan tidak suka bersatu menjadi satu.

Sedang viral kembali karena hasil penyelidikan oleh Komisi Perlindungan Data Pribadi Thailand (PDPC) yang memperoleh informasi yang lebih mengejutkan. Dilaporkan melalui SCMP, terbukti bahwa ribuan berkas medis rahasia pasien bocor selama proses penghapusan dokumen.

RS Swasta yang terkait, dengan nama disembunyikan secara sengaja, memberikan tugas ini kepada perusahaan keluarga kecil tanpa adanya pengawasan. Sebaliknya dari merusak dokumen, kontraktornya menyimpannya di rumah sampai pada akhirnya kertas-kertas itu tersiar di pasaran dan digunakan untuk membungkus makanan.

Pada tanggal 1 Agustus 2025, PDPC secara resmi memberikan sanksi berupa denda sebesar THB 1,21 juta (kira-kira Rp 600 juta) terhadap rumah sakit itu serta denda THB 16.940 (kurang lebih Rp 8,6 juta) kepada pemiliki bisnis penghancuran dokumen.

Baca Juga:  Tanda Tubuh Terlalu Banyak Gula: 9 Ciri yang Perlu Diketahui

Mereka dianggap telah melakukan pelanggaran terhadap Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi Thailand yang dengan jelas mengharuskan kerahasiaan data kesehatan.

Perkara ini menimbulkan diskusi yang besar di Thailand, tidak hanya terkait dengan pelanggaran privasi, tetapi juga masalah keselamatan makanan.

“Berkas medis semestinya dimusnahkan, bukan dijual. Hal ini sangat berbahaya,” tulis seorang netizen. Orang lain bahkan meminta untuk melakukan pemboikotan terhadap penjual yang menggunakan kertas bekas berkas medis.

Peristiwa ini sesungguhnya tidak asing lagi bagi rakyat Indonesia. Di banyak wilayah, salinan Kartu Keluarga, surat lulus, maupun dokumen kesehatan sering kali digunakan sebagai pembungkus makanan gorengan, cabai, atau barang dagangan lainnya.

Walaupun dianggap remeh, tindakan ini memunculkan kesempatan penggunaan identitas secara salah dan pelanggaran privasi yang sangat berat. Yang lucu adalah negara ini menganggap hal itu sebagai sesuatu yang wajar, biasa saja, apakah pemerintah? Tentu saja tidak perduli.

Sama seperti di Thailand, peristiwa ini mengingatkan kita bahwa informasi pribadi tidak hanya sekadar kombinasi angka dan huruf pada kertas. Tiap dokumen memiliki kisah kehidupan seseorang, dan bila berpindah secara sembarangan tanpa pengawasan, dampaknya dapat sangat merugikan, bahkan melebihi nilai sebuah roti gulung.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here