Ratusan PKL Kota Baru Driyorejo Gresik Digusur

Ratusan PKL Kota Baru Driyorejo Gresik Digusur

Pemasangan banner larangan masuk ke jalan Batu Mulya KBD Gresik

Liramedia.co.id, Gresik - Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) di akses jalan perumahan Kota Baru Driyorejo (KBD), Kabupaten Gresik, terpaku saat melihat petugas Satpol PP dan personil kepolisian serta petugas Kecamatan Driyorejo menutup akses sebelah kiri jalan ke Perumahan KBD atau Jalan Batu Mulya pada Sabtu pagi, 18 Januari 2020.

Di akses itu para PKL biasanya berjualan dari sore hingga malam hari. Sunoko, selaku Kasie Ketentraman dan Ketertiban (trantib) Satpol Pamong Praja (PP) Kecamatan Driyorejo menjelaskan, para PKL yang kena penertiban akan direlokasi ke Sentra Business Driyorejo (SBD). Kurang lebih ada 120 PKL yang akan direlokasi.

"Mereka akan direlokasi ke SBD, jika di SBD melebihi daya tampung maka akan direlokasi ke Pasar Mulung yang tak jauh dari SBD," jelas Sunoko.

Kata Sunoko, PKL yang direlokasi ke SBD akan dikenakan retribusi sebesar Rp 300 ribu, untuk biaya keamanan, listrik, dan kebersihan. Sekarang ini, PKL yang akan direlokasi akan didata terlebih dahulu. Sedangkan lapak dan bedak PKL yang ada belum dibongkar karena Satpol PP Driyorejo masih memberi kesempatan kepada pedagang untuk membongkar sendiri lapaknya.

Lalu bagaimana jika muncul lagi PKL di lokasi penertiban? Menjawab itu, Sunoko menegaskan Satpol PP Gresik akan melakukan patroli rutin. Jika masih ada pedagang yang berjualan, maka pihaknya akan menindak dengan tegas.

"Yang patroli nanti Satpol PP Gresik. Jika kedapatan PKL yang berjualan lagi, maka akan diangkut ke truk. Lahan yang ditempati PKL akan dibangun taman," tegas Sunoko.

Sunoko lanjut mengatakan, sebelum penertiban PKL hari ini, pihak Kecamatan Driyorejo sudah melakukan rapat tingkat Muspika, bersama dengan Danramil, Polsek Driyorejo, Ketua Paguyuban PKL, Lurah Petiken, perwakilan Perumnas, dan perwakilan SBD. Rapat itu menyepakati relokasi untuk PKL.

"Kami akan rapat lanjutan setelah penertiban ini untuk memasukkan PKL ke SBD," jelas Sunoko.

Erna saat menjelaskan mekanisme masuk ke SBD

Disaat yang sama, Erna perwakilan SBD dihadapan perwakilan PKL mempersilakan para PKL yang ingin menempati kios-kios yang ada di SBD. Untuk biaya sewa, Erna menerangkan, di tahun pertama, para PKL akan digratiskan dari biaya sewa.

"Mereka hanya dikenakan biaya listrik, kebersihan, dan keamanan. Tiap kios tersedia meteran listrik sendiri. Jam operasional mulai jam 09.00 sampai 22.00 WIB. Jika pedagang sayur dan buah, kami siapkan tempat tersendiri. Ukuran kios 2,5 x 3 meter," ujar Erna.

Diterangkan Erna, kios di SBD ada 2 kepemilikan, satu punya pemilik dan satunya punya manajemen SBD. Jika punya manajemen, bisa dibeli oleh pedagang. Satunya punya milik yang belum ditempati.

"Pemilik kios sudah koordinasi dengan kami untuk disewakan. Tapi khusus PKL ini, kami koordinasi untuk satu tahun ini harus direlakan ditempati oleh PKL secara gratis. Nanti pemilik kios akan kami minta buat pernyataan tertulis. Setelah satu tahun jika pemilik ingin menempatinya lagi, PKL itu akan kami carikan tempat yang lain. Untuk setahun ini, pemilik tidak boleh menempati kiosnya," kata Erna.

Herman, Sunoko, dan Meki saat diskusi tentang relokasi PKL

Herman, salah seorang perwakilan PKL mengaku dirinya pasrah jika tidak boleh lagi berjualan lagi di Jalan Batu Mulya, akses masuk KBD.

Diakuinya, para PKL di KBD dikenakan retribusi tiap malam sebesar Rp 5000. Terkait jumlah PKL, dia menyebut pada akhir pekan, jumlah PKL bisa 250-an. Jika hari biasa, jumlahnya sekitar 120 PKL.

Di saat bersamaan pula, Koordinator PKL KBD yang juga Pengurus Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI Polri (FKPPI) Gresik, Meki menyayangkan penggusuran PKL itu tanpa ada peringatan terlebih dahulu.

Sebagai koordinator PKL KBD Gresik, pihaknya tidak pernah mendapat surat peringatan dari instansi terkait untuk penggusuran atau relokasi PKL.

"Sekarang PKL KBD dibersihkan tanpa koordinasi dengan kami. Selaku pengurus Paguyuban PKL KBD Driyorejo, memang kami akui menempati lahan berjualan disana ilegal. Tapi jangan dilihat ilegalnya, tapi rasa kemanusiaannya. Mereka tak butuh apa-apa, hanya butuh tempat untuk berjualan demi melangsungkan hidup," tegas Meki.

Meki berharap, ada solusi terbaik bagi PKL setelah direlokasi.

"Kami akan koordinasi dengan pihak-pihak terkait," katanya. (sid)

*) Ralat

Redaksi mohon maaf karena sebelumnya ada kesalahan tulisan nama, yang seharusnya Meki sebagai perwakilan fkppi Gresik ditulis Hendrik. Terima kasih.

Image
Fakultas Ekonomika Bisnis Unesa Menggelar Seminar Statistik

Fakultas Ekonomika Bisnis Unesa Menggelar Seminar Statistik

Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar Seminar Statistik dengan fokus pada "Penguatan dan Pengenalan Statistik Sektoral dalam Kebijakan Ekonomi"