Perang Rusia dan Ukraina Bisa Memicu Kenaikan Harga Komoditas Global

Perang Rusia dan Ukraina Bisa Memicu Kenaikan Harga Komoditas Global

Jamhadi saat meihat kerajinan UMKM

Liramedia.co.id – Dewan Pertimbangan Kamar Dagang Dan Indonesia (KADIN) Kota Surabaya, Dr Ir Jamhadi, MBA, saat dimintai pandangan terkait dampak perang antara Rusia dan Ukrania mengungkapkan bahwa dampak terhadap ekonomi ialah mengenai supplay and chain. Menurut pria yang saat ini jadi Direktur Utama PT Tata Bumi Raya ini, yang paling nyata dampak terhadap perekomian Republik Indonesia (RI) ialah bahan baku untuk industry.

“Ada pengaruh terhadap supply chain apalagi dunia saat ini dunia sedang re-orientasi memulihkan diri dari dampak pandemi covid-19. Kemudian ada varian baru yaitu omicron dengan mengeluarkan kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Tentu ada pengaruh di sektor logistik yang bisa memicu kenaikan harga komoditas global,” ujar Jamhadi, Rabu (9/3/2022).

Jamhadi menilai, situasi panas di Eropa dan Amerika Serikat dengan Rusia berbuntut sanksi ekonomi bagi Rusia termasuk pemutusan hubungan sistem perbankan akibat perang ukraina dng Rusia. Jamhadi pun berharap, situasi tersebut tidak berlangsung lama dan segera berakhir damai.

Hal lain yang menjadi pandangan Jamhadi ialah perdagangan dunia, yang 90% melalui jalur laut. Dan 40% nya melalui perairan laut Indonesia. Catatan Jamhadi, neraca perdagangan Indonesia dengan Rusia surplus US$ 239,79 juta pada tahun 2021. Capaian tersebut lebih baik dibanding dengan tahun 2020, di mana Indonesia mengalami defisit US$ 340,38 juta.

Selama Juli 2020-Juni 2021, ekspor gandum Ukraina ke Indonesia tercatat sebesar 2,61 juta ton. Jumlah itu setara 15,7 persen dari total ekspor gandum Ukraina.

Karena itu, harapan Jamhadi ialah situasi perang Rusia dan Ukraina tidak berlarut-larut, yang bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2022 diprediksi mencapai 4,4 persen dan pada tahun 2023 sebesar 3,8 persen. Pertumbuhan di negara maju diramalkan berkisar 3,9 persen pada tahun 2022 dan 2,6 persen pada tahun 2023. Sementara itu di negara berkembang, pertumbuhan ekonomi akan mencapai 4,8 persen pada tahun ini termasuk Indonesia. Insha Alloh masih bisa mencapai 5% pertumbuhan ekonomi Indonesia,” harap Jamhadi. (did)

 

 

 

 

Image