- 10:43:08 Pilu! Istri Dapati Suami dan Anak diketemukan hari ke 3 tercebur hanyut di Kali Mas.
- 06:41:26 Menyayat hati Istri dapati Suami dan Anak tercebur hanyut dari perahu tambangan Kali Mas Sidoarjo-Gresik
- 17:15:42 Eksis! Kodiklat Resimen XIII Yudha Putra Yon 1330 Surabaya Semangat Bagi-bagi Takjil
- 17:11:33 Umat GKJW di Mojosarirejo Pemuda berbagi kasih Takjil dalam aksi paskah
- 20:31:25 PT. Pegadaian Implementasikan Prinsip Ekonomi Syariah Keberlanjutan
- 19:07:28 Kasrem 084/Bhaskara Jaya membacakan Amanat Kepala Staf Angkatan Darat pada Upacara Bendera 17-an.
- 16:35:00 Kepala Staf Korem 084/Bhaskara Jaya Pimpin Apel Gelar Pasukan dalam Rangka Antisipasi Perkembangan Situasi pada Pemilu 2024
- 15:10:04 Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak sebagai Gubernur dan wakil Gubernur Jawa Timur berpamitan terakhir Tugas di Jawa Timur.
- 21:26:49 Ibadah Syukur Renovasi Gedung Gereja & HUT ke-10 GKJW Jemaat Mojosarirejo.
- 18:51:34 Bulan Bhakti TNI-Polri TA. 2024 digelar Serentak di Wilayah Korem 084/Bhaskara Jaya.
Pengurus LIRA Pekanbaru audiensi dengan anggota DPRD Kota Pekanbaru
Liramedia.co.id, PEKANBARU - Penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Pekanbaru mulai menimbulkan keresahan masyarakat. Kali ini, ada beberapa warga menyampaikan persoalan pola pendataan atas penerima bantuan pemerintah dalam menghadapi bencana non alam pandemi covid-19 kepada aktivis Lumbung Informasi Rakyat (LIRA).
Sebagaimana amanah Presiden LIRA Ollies Datau yang juga politisi Partai Golkar, bahwa kader LIRA se-Indonesia harus membantu masyarakat dan mendukung pemerintah di tengah bangsa menghadapi pandemi covid-19 ini.
Maka dari itu, atas aspirasi warga, DPD LIRA Kota Pekanbaru menelusuri informasi warga atas pola pendataan di arus bawah yang terkesan tidak merata untuk masyarakat yang membutuhkan. LIRA turun ke tengah masyarakat dan mencari tahu kebenaran atas keluhan masyarakat.
"Kami kunjungi beberapa rumah warga yang menyampaikan aspirasinya," ujar aktivis DPD LIRA Pekanbaru, Zulfadhil Aries didampingi pengurus Titania, Yuli Putriana Roza, Helena Simamora, dan Nurmimi Asmar.
Berawal banyaknya warga korban terimbas pandemi covid-19 ini mengadu, maka LIRA membawa aspirasi tersebut ke Wakil Rakyat di DPRD Kota Pekanbaru dan langsung diterima Ketua Komisi I DPRD Kota Pekanbaru, Doni Saputra.
Dalam kunjungan aktivis LIRA Kota Pekanbaru ini, Ketua Komisi I, Doni Saputra akan menindaklanjuti keluhan atau aspirasi yang diperoleh DPD LIRA Kota Pekanbaru.
"Selain itu, pihak DPRD juga sering mendapatkan pertanyaan soal bantuan masyarakat terkait bencana non alam covid-19, bahkan ditengah situasi daerah dalam masa PSBB," ujar Doni melalui telpon selulernya, Senin (20/04/2020) malam.
Menurutnya, aktivis LIRA Kota Pekanbaru menyampaikan atas program pemerintah dalam membantu masyarakat terdampak covid-19 dinilai tidak merata.
"Masih banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan tidak terdata," katanya.
Dalam penetapan PSBB seharusnya pihak Pemkot Pekanbaru sudah siap berbagai hal termasuk antisipasi kebutuhan masyarakat.
"Kasihan, Pemerintah menetapkan PSBB, namun pemerintah belum siap khususnya menyangkut kebutuhan pokok yang sifatnya kemanusiaan," ujar Doni.
"Dampak bencana non alam ini sangat luas dan tidak untuk terkotak pada masyarakat miskin saja. Sekarang kita mengetahui sebagaimana dikatakan Pemkot akan menyiapkan bantuan untuk 40.000 KK yang sampai saat ini masih tahap proses pendataan," papar Doni yang juga dari Fraksi PAN DPRD Kota Pekanbaru.
Dikatakannya, dari 40.000 KK tadi, paling terdata setiap Rukun Tetangga (RT) di Pekanbaru lebih kurang 5 sampai 7 Kepala Keluarga. Tentu banyak masyarakat terdampak covid-19 yang membutuhkan bantuan tidak terdata.
Menurutnya, perhitungan PSBB harus dipersiapkan secara matang untuk meminimalisir dampak terhadap warga.
"Masih perlu dihitung cermat supaya meminimalkan dampak terhadap warga terkait penerapan tersebut."
"Kita lihat seperti di Kota Semarang itu lebih tinggi tingkat positif covid-19 namun pemerintahnya penuh kehati-hatian dalam penetapan PSBB. Atau bercermin ke Kota Bengkulu dimana bantuan pangan sembako dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang tidak membedakan masyarakat miskin atau kaya saat pendataan maupun pembagiannya, tukas Doni mencontohkan."
Sementara ini di Kota Pekanbaru sudah hari ke tiga atau ke empat penetapan PSBB, dan saat ini bantuan pemerintah masih tahap proses pendataan. Proses pendataan juga banyak komplain warga yang terdampak atau korban dirumahkan tidak terdata.
"Kita berharap Pemkot Pekanbaru segera merealisasikan bantuan kebutuhan masyarakat terdampak bencana non alam ini. Kalau tidak jangan dipaksakan PSBB," ujar Doni sambil menegaskan. (*)
- Jumat
- 29 Juli 2022
IDI Sambut Baik Rencana Booster Kedua Vaksinasi Covid Untuk Tenaga Kesehatan
- Kamis
- 21 Juli 2022
Operasi Masker Gabungan Tiga Pilar Kecamatan Pakal
- Selasa
- 24 Mei 2022
3 Tersangka Korupsi Dana Covid-19 Dilimpahkan ke Kejati Sulawesi Utara
- Senin
- 28 Maret 2022
Seberapa Jauh Kita Telah Meninggalkan Pandemi?
-
- Minggu : 31 Maret 2024
Eksis! Kodiklat Resimen XIII Yudha Putra Yon 1330 Surabaya Semangat Bagi-bagi Takjil
-
- Sabtu : 16 Maret 2024
Umat GKJW di Mojosarirejo Pemuda berbagi kasih Takjil dalam aksi paskah
- Selasa : 03 Oktober 2023
Fakultas Ekonomika Bisnis Unesa Menggelar Seminar Statistik
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar Seminar Statistik dengan fokus pada "Penguatan dan Pengenalan Statistik Sektoral dalam Kebijakan Ekonomi"
-
- Minggu : 30 Juli 2023
Kisah Perjuangan Penari Dalam Pentas Teater "Kelambu Aksa" yang Digelar Teater Geo
-
- Selasa : 27 Juni 2023
Pangdam Mayjen Farid Makruf Pimpin Sertijab Pejabat Kodam V Brawijaya
-
- Selasa : 29 November 2022
Babinsa Koramil 0817/13 Ujungpangkah Dampingi Petugas Kesehatan Melaksanakan Fogging